Selasa, 24 Oktober 2023 – 13:46 WIB
Tel Aviv – Tentara Israel sedang mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui invasi darat di Jalur Gaza. Menurut IDF, serangan darat tersebut diperlukan meskipun harus mengorbankan banyak tentara.
Baca Juga:
Potret Mengharukan Pemakaman Warga Kristen Palestina usai Gereja Dibom Israel
“Para pejabat militer percaya bahwa penting untuk meluncurkan operasi darat di Gaza untuk mencapai tujuan perang Israel, bahkan jika harus mengorbankan banyak tentara,” kata media Harian Haaretz, pada Senin, 23 Oktober 2023.
“Pemerintah telah memerintahkan IDF untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta menciptakan realitas keamanan baru di Gaza,” tambah harian itu, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 24 Oktober 2023.
Baca Juga:
Jenderal Ali: Tentara Israel Bodoh dan Pengecut!
Dengan invasi darat yang belum dilakukan, militer Israel melihat kekurangpercayaan Netanyahu dalam meluncurkan serangan darat. Dia kurang yakin dengan kemampuan tentara untuk mencapai tujuan konflik Gaza yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Viral Warga India Demo Bela Palestina, Tapi Malah Bawa Bendera Italia
Dalam upaya meredakan ketegangan antara pihak politik dan militer, Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Panglima Angkatan Darat Herzl Halevi, menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan erat dan penuh, dan mereka juga mendesak media untuk menghindari pemberitaan palsu.
Sebelumnya, pada Senin, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan Tel Aviv telah memutuskan untuk menunda operasi darat di Gaza sambil menunggu kedatangan pasukan tambahan AS ke wilayah tersebut.
Konflik di Gaza, yang telah dibombardir dan diblokade oleh Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa, serangan mendadak multi-cabang yang meliputi serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Dikatakan bahwa serangan tersebut adalah pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target Hamas di Jalur Gaza, dengan hampir 6.500 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.087 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel.
Halaman Selanjutnya
Sumber: Sputnik News