Jumat, 27 Oktober 2023 – 13:19 WIB
Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024, banyak ditemukan di platform media sosial Facebook.
Berdasarkan hal tersebut, ia mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus ratusan konten hoaks dan disinformasi di platform tersebut yang dimiliki oleh Meta Platform.
“Berdasarkan catatan kami, penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang dimiliki oleh Meta Platform. Saat ini, kami telah mengajukan penghapusan sebanyak 454 konten kepada pihak Meta,” kata Budi Arie di kantornya pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Data dari Kementerian Kominfo menunjukkan bahwa jumlah pengajuan penghapusan konten hoaks pemilu di platform Facebook sebanyak 455 konten, di TikTok ada 25 konten, di YouTube ada 17 konten, di Snack Video ada 17 konten, di Twitter ada 11 konten, dan di Instagram ada 1 konten. Sehingga total keseluruhan terdapat 526 konten.
Selain itu, Budi Arie mencatat bahwa sepanjang tahun 2022 hanya terdapat 10 hoaks pemilu. Namun, pada periode Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, terdapat 98 isu hoaks pemilu.
“Ini berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat jumlah isu hoaks dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Menurut Budi Arie, secara khusus, terjadi peningkatan yang signifikan dari bulan ke bulan sejak Juli 2023. Pada Juli 2023, tercatat 14 isu hoaks pemilu. Kemudian meningkat menjadi 18 isu pada Agustus 2023, 13 isu pada September 2023, dan 21 isu pada Oktober 2023.
Oleh karena itu, Budi Arie mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan hoaks dengan memeriksa kebenaran informasi yang diterima, tidak menyebarkan konten hoaks, dan tentu saja tidak membuat hoaks sendiri.
“Kami berharap kita semua dapat mewujudkan pemilu damai pada tahun 2024,” katanya.