Instansi pemerintah pusat dan daerah di Korea Selatan telah mulai menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran hama di negara tersebut di tengah banyaknya laporan kutu busuk secara nasional.
Kutu busuk di Korea Selatan hampir punah melalui kampanye pemusnahan kutu busuk secara nasional pada tahun 1960an, namun bulan lalu mulai terjadi lonjakan laporan, termasuk beberapa kasus kutu busuk di asrama universitas di Daegu dan sauna umum di Incheon.
Pada pertengahan September, seorang mahasiswa melaporkan telah digigit kutu busuk di asrama Universitas Keimyung di kota Daegu. Pada tanggal 13 Oktober, kutu busuk dan larva hidup ditemukan di sauna di Seo-gu di kota Incheon, menurut laporan The Korea Times, Selasa, 7 Oktober 2023.
Kutu busuk juga telah dilaporkan merebak di kota Bucheon, Yeongdeungpo-gu di Seoul dan kota Busan.
Pemerintah Metropolitan Busan mengumumkan pada hari Jumat pekan lalu bahwa mereka akan memuat instruksi pencegahan kutu busuk di situs web kota tersebut, termasuk informasi untuk fasilitas yang rentan.
Pada hari Senin, Pemerintah Metropolitan Seoul juga mendistribusikan pedoman pencegahan dan pengelolaan kutu busuk untuk fasilitas terkait.
Kota Seoul berencana melakukan inspeksi khusus terhadap 3.175 lokasi, termasuk fasilitas akomodasi dan sauna umum, untuk memeriksa manajemen kebersihan seperti mencuci tempat tidur dan seberapa sering disinfeksi dilakukan. Pemeriksaan akan berlanjut hingga akhir tahun 2023.
Pihak berwenang percaya bahwa peningkatan perjalanan ke luar negeri setelah pandemi mereda dan pencabutan pembatasan perjalanan mungkin berdampak pada wabah kutu busuk yang terjadi kini.
Sejak pekan lalu, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea telah memberikan informasi pencegahan hama bagi orang-orang yang datang dari negara-negara yang dipastikan terkena wabah kutu busuk, seperti Prancis dan Inggris, serta perusahaan yang mengimpor kargo dari negara-negara tersebut.
Kutu busuk memang tidak menularkan penyakit menular yang parah, namun mereka memakan darah manusia pada malam hari saat manusia tidur, sehingga dapat menyebabkan infeksi kulit sekunder.
Parasit berwarna coklat kemerahan dan tidak bersayap ini biasanya bersembunyi pada siang hari di tempat-tempat seperti lapisan kasur, di dalam celah atau celah, di balik kertas dinding atau benda-benda lain di sekitar tempat tidur.