Senin, 4 Desember 2023 – 10:19 WIB
Washington – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mendesak Israel untuk melindungi penduduk sipil di Gaza, dan memperingatkan bahwa kegagalan dalam melindungi warga Palestina tersebut dapat menjadi kekalahan strategis. “Dalam pertarungan seperti ini, pusat gravitasinya adalah penduduk sipil. Dan jika anda membuat mereka jatuh ke tangan musuh, anda mengganti kemenangan taktis dengan kekalahan strategis,” kata Austin di Forum Pertahanan Nasional Reagan di Kalifornia. “Jadi saya berulang kali menegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa melindungi warga sipil Palestina di Gaza merupakan tanggung jawab moral dan keharusan strategis,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Senin, 4 Desember 2023.
Austin juga secara pribadi mendesak para pemimpin Israel untuk menghindari jatuhnya korban sipil, mencegah retorika yang tidak bertanggung jawab, mencegah kekerasan yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat yang diduduki, dan meningkatkan aksesibilitas bantuan kemanusiaan. Dalam kesempatan yang sama, dia menekankan bahwa negara mana pun harusnya juga merespons serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan menekankan bahwa setiap negara memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil selama konflik bersenjata.
Menteri Pertahanan juga mengatakan bahwa solusi dua negara masih merupakan satu-satunya jalan keluar dari konflik ini. “Tanpa harapan, konflik Israel-Palestina akan tetap menjadi mesin ketidakstabilan dan ketidakamanan serta penderitaan manusia,” ucapnya. Mengulangi dukungan AS terhadap Israel, ia mengatakan Washington akan tetap menjadi teman terdekat Israel di dunia. “Dukungan kami terhadap keamanan Israel tidak dapat dinegosiasikan. Dan tidak akan pernah bisa dinegosiasikan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi, 1 Desember 2023, setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Lebih dari 15.500 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.