Polisi mengakui kesulitan dalam menangkap gembong narkoba Freddy Pratama yang sudah menjadi buronan sejak 2014. Hal ini disebabkan karena Fredy dilindungi oleh gangster di Thailand.
“Dia (Fredy) masih terindikasi berada di Thailand. Namun kami kesulitan untuk menangkapnya karena dia dilindungi oleh gangster,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jumat, 29 Desember 2023.
Selain itu, mertua Fredy Pratama yang merupakan orang Thailand juga merupakan bagian dari kartel narkoba, yang membuat Polri kesulitan menangkap bandar narkoba terbesar di Indonesia itu.
Mukti menjelaskan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan Kepolisian Thailand dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menangkap Fredy Pratama. Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan pihaknya masih memburu Fredy Pratama dan berharap dapat menangkapnya dalam waktu dekat.
“Pengejaran Fredy Pratama sedang dalam proses, mohon doanya,” ucap Sandi kepada wartawan. Sandi juga menambahkan bahwa penangkapan tersebut bisa memastikan siapa sosok yang berperan dominan dalam sindikat Fredy Pratama.
Polri membutuhkan proses dalam memburu dan menangkap seseorang. Pencarian Fredy Pratama diibaratkan seperti mencari barang yang hilang, butuh proses, komunikasi, dan koordinasi dengan semua pihak agar mendapatkan hasil yang signifikan.
