Minggu, 28 April 2024 – 05:28 WIB
Jakarta – Presiden terpilih RI untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, kembali mengkritik tindakan kekejian Israel terhadap rakyat Palestina. Kritik Prabowo tersebut disampaikan melalui tulisan kolom di media asal Inggris, The Economist, yang dipublikasikan pada Jumat, 26 April 2024.
Prabowo memberikan justifikasi atas dukungannya terhadap serangan ke Gaza sebagai respons atas serangan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023. Ia menyatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan ribuan warga sipil tak bersalah dan menyebabkan bencana kelaparan.
“Tindakan kehancuran, kelaparan, dan penderitaan yang dialami oleh masyarakat tak berdosa di Gaza dalam sebuah kampanye yang diyakini oleh miliaran orang di seluruh dunia telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik,” tulis Prabowo seperti yang dikutip pada Minggu, 28 April 2024.
Prabowo juga menyoroti ketidakhadiran perhatian dari dunia internasional, khususnya negara Barat, terhadap kondisi di Gaza yang mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Ia mengungkapkan keheranannya terhadap standar ganda yang terlihat saat dibandingkan dengan respons terhadap invasi Rusia di Ukraina.
Menurut Prabowo, sikap pemerintah Barat yang gagal menekan Israel untuk mengakhiri perang menunjukkan adanya krisis moral yang serius. Ia mendesak untuk mengakhiri perang dan mencari solusi perdamaian jangka panjang dengan mendirikan negara Palestina merdeka berdampingan dengan Israel.
Prabowo juga menyampaikan dukungan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina melalui TNI AU menjelang Idul Fitri. Meskipun bantuan tersebut hanya sebagian kecil dari penderitaan yang dialami Gaza, ia menekankan nilai simbolis yang besar bagi rakyat Indonesia.
Selama enam bulan terakhir, Gaza dan rakyatnya telah menjadi target hukuman kolektif yang kejam dengan pelanggaran hukum dan norma internasional. Meskipun diharapkan bahwa penderitaan di Gaza bisa berhenti selama bulan suci Ramadhan, namun kenyataannya penderitaan tersebut terus berlanjut.
Prabowo menyimpulkan bahwa dunia harus bekerja sama untuk mengakhiri konflik di Palestina dan mencegah siklus kekerasan yang terjadi selama delapan dekade terakhir.