Senin, 27 Mei 2024 – 00:10 WIB
Kenapa Susahnya Bilang Aku Cinta Padamu Ngono Wae?
Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel karena banyak pemimpin atau petinggi nasional menggunakan istilah negara lain, seperti ‘Saranghaeyo’ dari Korea Selatan.
Baca Juga :
Koalisi atau Oposisi? Ganjar Sebut Sikap PDIP Akan Diumumkan Megawati di Kongres 2025
Menurutnya, para pemimpin yang seperti itu terlalu mudah terpengaruh dan mengikuti segala hal yang sedang menjadi tren dan melupakan bahasa sendiri.
“Pemimpin itu harus merasa dia itu bagian anak bangsa loh jadi jangan deh tidak percaya diri bermental pengikut dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain, maka sama artinya dengan mengubur mental merdeka bangsa,” ujar Megawati dalam pidato penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 26 Mei 2024.
Baca Juga :
Megawati Tak Mau Gegabah Tentukan Sikap Politik PDIP: Diputuskan di Kongres
“Kalau tadi ada yang mejeng terus gini saranghaeyo, loh orang ini itu bahasanya korea?,” sambungnya.
Baca Juga :
Megawati Ejek Puan-Hasto Menangis di Rakernas PDIP: Piye Sih Penggede Partai Kok Cengeng
Presiden RI kelima itu menilai, seharusnya pemimpin Indonesia lebih bangga menggunakan simbol dari bahasa sendiri, seperti mengganti simbol saranghaeyo dengan ‘aku cinta padamu’.
“Lebih baik kalau memang mau ngomong gini (kiss bye) aku cinta padamu, ngono wae kok susah?,” kata dia.
Di sisi lain, ia mengatakan the founding father, yaitu Soekarno sudah meletakkan Pancasila dengan segala sila yang ada di dalamnya untuk diamalkan rakyat Indonesia untuk mempersatukan.
“Bung Karno berbicara soal sosial soal itukan berdialognya itu tidak langsung tapi sangat membawa peran yang membuat kenapa sih kok akhirnya dipilihnya Pancasila yang dapat menyatukan seluruh komponen bangsa!,” tuturnya.
Namun, Megawati menjelaskan maksudnya berkata seperti itu bukan untuk menghina budaya negara lain. Ia hanya ingin agar masyarakat tetap melestarikan budaya Indonesia.
“Bukan menghina, enggak, ini miliknya orang Korea gitu loh, kan kita punya sendiri budaya kita agar kemerdekaan itu bisa apa, bisa kekal dan abadi,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, ia mengatakan the founding father, yaitu Soekarno sudah meletakkan Pancasila dengan segala sila yang ada di dalamnya untuk diamalkan rakyat Indonesia untuk mempersatukan.