Jumat, 19 Juli 2024 – 09:48 WIB
Jakarta – Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta, terus memperjuangkan kasus pembunuhan Vina Cirebon. Pada 17 Juli 2024, ia hadir di Bareskrim Polri bersama keluarga terpidana, termasuk ayah Hadi Saputra dan pengacaranya, untuk menunjukkan bukti yang mendukung dugaan bahwa Iptu Rudiana memberikan kesaksian palsu dan melakukan penganiayaan terhadap terpidana pada tahun 2016.
Baca Juga :
Pengakuan Mengejutkan Brigjen Djuhandani, Fakta Sopir Ambulans Tega Turunkan Jenazah di SPBU
Keterlibatan Dedi Mulyadi dalam kasus ini tidak hanya sebatas menantang kesaksian palsu. Ia juga berusaha untuk membuka isu-isu yang selama ini tidak terungkap, termasuk penganiayaan, penyiksaan, dan penekanan secara psikis yang dialami para terpidana.
Baca Juga :
Pengakuan Mengejutkan Brigjen Djuhandani soal Laporan Terhadap Iptu Rudiana
Dalam konten terbarunya di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada Kamis, 17 Juli 2024, ia menyebutkan alasannya mau terlibat langsung dalam kasus Vina Cirebon untuk mempermudah pihak-pihak lain dalam memahami kasus ini lebih rinci.
“Saya adalah warga biasa yang secara kebetulan aktif di media sosial. Saya ingin mengumpulkan bukti-bukti ini. Sehingga bukti-bukti ini bisa dibaca oleh Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Kapolda, Pak Kabareskrim,” ungkapnya.
Baca Juga :
Foto Daging pada Baut di Flyover Diyakini Jadi Bukti Vina-Eky Tewas Kecelakaan
Pihak keluarga terpidana juga mendukung upaya Dedi Mulyadi. Mereka berharap lewat bantuan Dedi, keadilan dapat ditegakkan dan anak-anak mereka yang tidak bersalah dapat dibebaskan.
Upaya Dedi Mulyadi untuk memperjuangkan kasus Vina Cirebon tidak hanya berhenti di sana. Ia juga terus mengungkap fakta-fakta baru, termasuk dugaan kesaksian palsu Suroto yang mengaku sebagai saksi pertama yang melihat jasad Vina dan Eky di Jembatan Talun, Cirebon.
Dlalam menjalankan tugas ini, Dedi Mulyadi dibantu dan didukungan dari tim Peradi. Ia dan tim Peradi berusaha agar semua fakta yang terkait dengan kasus ini dapat terungkap dan keadilan dapat ditegakkan. Dedi jua berharap semua orang tetap fokus pada kasus Vina dan tidak meluas ke hal-hal lain.
Menurut Dedi, pihak yang membahas kasus ini harus mereka yang ahli dan sepenuhnya memahami detail insiden yang dialami oleh Vina dan Eky. Itulah sebabnya, ia terlihat sering mengunjungi Cirebon untuk meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di lokasi saat peristiwa pembunuhan itu terjadi pada tahun 2016.
“Sehingga ini tidak liar, berfokus pada kasus, dan yang bicara itu orang-orang yang kompeten, yang memahami peristiwa ini secara langsung. Bukan khayalan, bukan halusinasi, bukan juga imajinasi, apalagi pengelihatan-pengelihatan yang bersifat ramalan,” kata Dedi.
Kunjungan Dedi di Cirebon yang terbaru yaitu ke sebuah bengkel yang berdekatan dengan Jembatan Talun Cirebon. Di sana, ia meminta keterangan dari Oki Priando, seorang pekerja di bengkel yang juga menyaksikan jasad Vina dan Eky tergeletak di jembatan.
Halaman Selanjutnya
Sumber : VIVA/Adi Suparman