Rabu, 31 Juli 2024 – 13:15 WIB
Pyongyang, VIVA – Hujan lebat di Korea Utara, telah memecahkan rekor dengan membuat ribuan orang terlantar akibat banjir selama akhir pekan.
Baca Juga :
Longsor Mematikan di India, 36 Orang Tewas dan Ratusan Terjebak di Dalam Lumpur
Insiden ini juga mendorong Pemimpin Korut, Kim Jong Un untuk mengumumkan keadaan darurat di seluruh beberapa kota.
Mengacu pada foto-foto yang dipublikasikan oleh media pemerintah menunjukkan lahan pertanian dan rumah-rumah terendam banjir setelah hujan lebat melanda kota Sinuiju dan daerah Uiju, yang berbatasan dengan China,
Baca Juga :
Apa Itu Hujan Ganda?
Media pemerintah juga mengatakan banyak yang kemudian diselamatkan dengan transportasi udara.
Baca Juga :
Hujan Ganda Akan Terjadi Mulai Hari Ini
Bencana alam seperti itu kemungkinan akan memperparah masalah yang sudah ada seperti kelangkaan pangan dan infrastruktur yang buruk di Korea Utara.
Negara yang tertutup itu, yang mungkin lebih dikenal karena menyembunyikan masalah-masalah negatif yang terjadi di dalam perbatasannya dari dunia luar, tampaknya relatif terbuka tentang bencana terbaru ini, dengan surat kabar resmi mencatat itu adalah insiden “krisis serius”.
Namun, laporan itu tidak menyebutkan angka korban. Dikatakan lebih dari 4.200 penduduk Korea Utara dievakuasi setelah lebih dari 10 pesawat melakukan sebanyak 20 penerbangan pulang pergi berturut-turut.
“Yang lebih tidak biasa lagi adalah foto-foto Kim yang bepergian melewati banjir dengan mobil Lexus hitam,” menurut Gordon Kang, analis senior Korea Utara di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam.
Foto-foto Kim itu merupakan citra yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Media pemerintah juga bersemangat untuk mengatakan bahwa Kim telah secara pribadi memberikan perintah, dan menambahkan bahwa ia telah menyatakan beberapa bagian dari tiga provinsi sebagai “zona darurat bencana khusus”.
“Kim Jong Un tampil di depan publik dan menunjukkan bahwa negara mampu menyediakan kebutuhan bagi rakyatnya,” kata Gordon Kang, dikutip dari BBC Internasional, Rabu, 31 Juli 2024.
Ia mencatat upaya penyelamatan yang terlihat dalam kejadian ini juga jauh lebih luas daripada yang terlihat setelah bencana sebelumnya.
“Korea Utara mampu berbuat lebih banyak karena telah memperkuat hubungannya dengan Tiongkok dan Rusia. Sekarang (mereka) memiliki lebih banyak sumber daya untuk mendukung retorikanya,” tambahnya.
Sulit untuk mendapatkan gambaran akurat tentang apa yang terjadi di Korea Utara, karena laporan media pemerintah, biasanya hanya menerbitkan informasi yang menempatkan negara atau pemimpinnya dalam pandangan positif.
Seperti diketahui, banjir bukanlah hal yang jarang terjadi di Korea Utara. Bahkan, hujan musiman dan musim hujan telah membuat banjir menjadi kejadian tahunan.
Banjir tersebut diperburuk oleh penggundulan hutan besar-besaran di pegunungan dan perbukitannya.
Ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat melumpuhkan sektor pertanian Korea Utara, yang sudah terbatas ukurannya karena medan pegunungannya.
Halaman Selanjutnya
Namun, laporan itu tidak menyebutkan angka korban. Dikatakan lebih dari 4.200 penduduk Korea Utara dievakuasi setelah lebih dari 10 pesawat melakukan sebanyak 20 penerbangan pulang pergi berturut-turut.