Selasa, 6 Agustus 2024 – 04:10 WIB
Dhaka, VIVA – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, telah mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut pada hari Senin siang, 5 Agustus 2024, dengan helikopter setelah berminggu-minggu terjadi kerusuhan yang menewaskan lebih dari 300 orang. Negara tersebut sekarang bersiap untuk memiliki pemerintahan sementara.
Pada hari Hasina mengundurkan diri, beliau mendarat di pangkalan Angkatan Udara Hindon dekat Delhi. Hasina telah meminta suaka dari Inggris dan meminta saudaranya, Rehana, yang memiliki kewarganegaraan Inggris untuk menemaninya.
Di Dhaka, Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman mengonfirmasi pengunduran dirinya dalam pidatonya kepada rakyat pada hari Senin. Beliau juga mendesak para pengunjuk rasa untuk menghentikan kerusuhan dan berjanji untuk memenuhi tuntutan mereka serta memberikan keadilan bagi mereka yang terbunuh.
Kepala Angkatan Darat juga akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. “Saya bertanggung jawab penuh. Jika situasinya membaik, tidak perlu ada keadaan darurat,” kata Zaman, dikutip dari The Hindu, Senin, 5 Agustus 2024.
Pada 5 Agustus, sebagai bagian dari kampanye ‘Pawai ke Dhaka’ yang menuntut pengunduran diri Hasina, ribuan orang mulai berkumpul di titik-titik utama Dhaka, dan menentang perintah jam malam. Polisi pun menghentikan mereka di beberapa bagian tetapi tidak dapat menahan mereka lama-lama karena ribuan orang bergerak di jalan-jalan.
Sumber yang dekat dengan Ibu Hasina membenarkan bahwa sebelum meninggalkan kediamannya, beliau ingin merekam pidato. Namun, beliau tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Beliau dan saudara perempuannya kemudian dibawa ke bandara era Perang Dunia Kedua di Old Tejgaon dan berangkat dengan helikopter Angkatan Udara menuju Inggris.