Jumat, 16 Agustus 2024 – 13:32 WIB
Jakarta, VIVA – Ada yang berbeda dari penampilan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2024. Bahlil tampak mengenakan dasi berwarna kuning saat menghadiri sidang tersebut.
Berdasarkan foto yang dilihat VIVA, Bahlil tampak memadukan dasi kuning tersebut dengan kemeja putih yang dilapisi jas hitam. Dasi kuning yang selaras dengan warna Partai Golkar itu pun menjadi sorotan. Sebab, beberapa waktu terakhir muncul rumor bahwa Bahlil akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Di sisi lain, dalam sidang tahunan tersebut, nama Bahlil juga sempat disinggung Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Bamsoet mencari Bahlil usai dirinya menyapa Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita. “Para ketua umum partai politik plt ketua umum partai Golkar agus Gumiwang Kartasasmita, boleh tepuk tangan. Pak Bahlil ada enggak?” ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Agustus 2024. Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mengklaim sudah 34 DPD Partai Golkar tingkat provinsi mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Menurut Idrus, sisa DPD lainnya akan menyusul mendukung Bahlil. “Kalau enggak salah sudah 34, yang lain itu menyusul hanya masalah teknis. Dukungannya mencalonkan Bahlil sebagai ketua umum pengganti Airlangga,” kata Idrus dalam konferensi pers di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. Kata Idrus, ada sejumlah hal yang menjadi latar belakang DPD Golkar mendorong Bahlil menjadi ketua umum. Pertama, karena kiprah atau karir Bahlil di dunia politik sudah jelas. “Kekaderannya jelas. Ketiga, prestasinya jelas. Keempat, komunikasinya jelas. Kelima, itu tadi lahir dalam sebuah proses sehingga dia sepatu miring,” jelas Idrus. “Kemudian dengan posisi yang ada itu bisa menjadi perekat. Bangsa ini memerlukan pemimpin yang perekat. Apalagi di Golkar kan kumpul semua,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya