Kamis, 22 Agustus 2024 – 19:11 WIB
Jakarta, VIVA – Peserta demonstrasi di depan gedung DPR menjadi kacau karena aparat polisi mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Akibat tembakan gas air mata tersebut, massa termasuk mahasiswa berlarian.
Massa pendemo menolak revisi Undang-Undang Pilkada. Mereka mencoba menerobos barikade menuju depan Gedung DPR/MPR RI.
Kondisi di lapangan menjadi panas saat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa yang terus maju.
Kepulan gas yang menyengat membuat sebagian besar pendemo panik dan berhamburan mencari perlindungan.
Peserta aksi pun berlari menuju tempat yang lebih aman untuk menghindari efek perih yang ditimbulkan gas tersebut. Namun, tidak semua demonstran memilih untuk mundur. Sebagian massa tetap bertahan dan berusaha menerobos barikade polisi di depan Gedung DPR.
Meski dihujani gas air mata, ada pendemo yang tetap bertahan. Mereka saling menjaga satu sama lain dengan berpegangan tangan. Ada juga pendemo yang memegang pundak, atau tas rekannya agar tidak terpisah dari rombongan.
Teriakan penyemangat terdengar dari salah seorang koordinator aksi yang mengajak rekan-rekannya tetap bertahan. “Jangan mundur! Jangan mundur!” serunya, mengobarkan semangat massa untuk tetap berada di garis depan.