Hampir setiap hari, bahkan hampir setiap waktu, pengacara dan keluarga korban sering datang ke Polsek Pasar Rebo dan ke penyidik untuk melihat bersama proses penanganan kasus yang sedang berlangsung di Jakarta. Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa tidak ada upaya untuk menghalangi penyelidikan kasus kematian sopir bus AKAP asal Sumatera Barat, Rahmat Vaisandri. Nicolas menegaskan bahwa mereka transparan dalam penanganan kasus tersebut dan memberikan penjelasan kepada pihak keluarga dan pengacara sebelum kejadian terjadi.
Komunikasi terbuka dilakukan oleh Nicolas dengan bertemu langsung pihak pengacara dan keluarga korban di Polsek Pasar Rebo, menjamin bahwa proses penanganan kasus akan selalu transparan. Nicolas juga meminta waktu kepada pihak keluarga untuk mencari identitas dan alamat korban. Pengacara dan keluarga korban secara rutin datang ke Polsek Pasar Rebo untuk melihat proses penanganan kasus tersebut dan Nicolas menyatakan bahwa pihaknya akan tetap terbuka dalam proses tersebut.
Dalam perkembangan terbaru, Anggota DPR RI, Andre Rosiade, mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Komisi III DPR RI terhadap kasus dugaan pembunuhan Rahmat Vaisandri, sopir bus AKAP asal Sumatera Barat yang meninggal secara misterius di Jakarta Timur. Komisi III DPR RI meminta Kapolres Metro Jakarta Timur untuk mengevaluasi penyelidikan kasus tersebut serta meminta evaluasi terhadap dugaan pelanggaran kode etik oleh oknum polisi dalam kasus ini. Andre memberikan informasi dari tim kuasa hukum yang menyatakan adanya dugaan manipulasi kasus tersebut, di mana Rahmat Vaisandri yang seharusnya sebagai korban penganiayaan, malah dituduh sebagai pelaku pencurian, hal ini merupakan salah satu aspek yang masih belum terpecahkan dalam kasus tersebut.