Deddy Corbuzier, seorang pesulap dan mentalis terkenal di Indonesia, kini menapaki babak baru dalam kariernya setelah dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan. Penunjukan ini menegaskan perannya dalam bidang pertahanan dan komunikasi publik di tingkat nasional. Bersama dengan beberapa tokoh lain seperti Kris Wijoyo Soepandji, Lenis Kogoya, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, Indra Bagus Irawan, dan Sylvia Efi Widyantari Sumarlin, pengangkatan Deddy diumumkan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melalui akun Instagram pribadinya. Deddy sebelumnya menunjukkan komitmennya dengan menjadi Duta Komponen Cadangan pada Oktober 2021 dan menerima pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI AD dari Presiden Prabowo Subianto. Profil Deddy Corbuzier yang berperan dalam pemerintahan kabinet Presiden Prabowo Subianto dalam bidang pertahanan bisa ditemukan di dalam ulasan berikut ini.
Deddy Corbuzier, yang memiliki nama lengkap Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, lahir pada 28 Desember 1976. Awalnya dikenal sebagai pesulap, Deddy kemudian merambah dunia presenter dan hiburan. Sebagai seorang mentalis, ia telah dua kali meraih penghargaan Merlin Award untuk kategori “Mentalis Terbaik Dunia”, mengukuhkan reputasinya sebagai pesulap paling berpengaruh di Indonesia. Saat ini, Deddy fokus sebagai seorang YouTuber melalui kanal “Close The Door” yang populer di Indonesia.
Di bidang pertahanan, Deddy memulai karirnya sebagai Duta Komponen Cadangan pada 2021, menunjukkan komitmennya dalam mendukung sistem pertahanan negara. Pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI AD oleh Prabowo Subianto pada Desember 2022 merupakan apresiasi atas kontribusinya dalam mendukung pemahaman tentang pertahanan kepada masyarakat. Kini, Deddy diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan dengan fokus pada komunikasi sosial dan publik. Pelantikan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuan Deddy dalam mendukung kebijakan dan program pertahanan nasional. Kementerian Pertahanan yakin bahwa Deddy dengan keahliannya dalam komunikasi dan jangkauan luas di media sosial, akan dapat memperkuat penyebaran informasi dan meningkatkan pemahaman publik mengenai isu-isu strategis di bidang pertahanan.
