Dalam industri penerbangan, terdapat beberapa bandara yang memiliki medan yang ekstrem dan menantang bagi pilot serta penumpang. Mulai dari landasan pacu yang berbatasan langsung dengan pantai hingga berada di ketinggian ekstrem, berikut adalah tujuh bandara paling ekstrem di dunia.
Pertama, Princess Juliana International Airport di St. Maarten terkenal dengan lokasinya yang dekat dengan Pantai Maho. Dengan landasan pacu sepanjang 2.300 meter, pesawat harus terbang sangat rendah di atas pantai sebelum mendarat, menantang keahlian pilot.
Kedua, St. Helena Airport di Pulau St. Helena merupakan salah satu pulau paling terpencil di dunia. Dengan cuaca ekstrem dan angin kencang, pendaratan di bandara ini sangat menantang dan membutuhkan pelatihan khusus bagi pilot.
Ketiga, Barra Airport di Skotlandia adalah satu-satunya bandara yang menggunakan pantai sebagai landasan pacu, hanya dapat digunakan saat air laut surut dengan cuaca yang berubah-ubah.
Keempat, Gibraltar International Airport di Gibraltar memiliki jalan raya utama yang melintasi landasan pacu dan dihadapi dengan angin kencang dari Selat Gibraltar, menambah kesulitan bagi pilot.
Kelima, Tenzing-Hillary Airport di Lukla, Nepal terkenal sebagai bandara berbahaya dengan landasan pacu pendek dan pegunungan tinggi, membutuhkan keterampilan luar biasa dari pilot.
Keenam, Ice Runway di McMurdo Station, Antartika, menggunakan lapisan es sebagai landasan pacu dengan kondisi cuaca ekstrem, hanya bisa diakses oleh pesawat tertentu.
Terakhir, Paro International Airport di Bhutan dikelilingi oleh pegunungan Himalaya dengan pendaratan manual oleh pilot berpengalaman melalui lembah sempit.
Kesemuanya menunjukkan tantangan dalam penerbangan yang tidak hanya dari teknologi, tetapi juga faktor alam. Pilot di bandara ini harus memiliki keterampilan dan pengalaman tinggi untuk memastikan keselamatan penerbangan, dan pengalaman penumpang yang mendarat di bandara ini tentu tak terlupakan!
