Di salah satu taman di hotel mewah di Doha, Marc Marquez duduk untuk memberikan wawancara eksklusif kepada Motorsport.com. Pembalap Ducati yang sedang mengejar gelar juara MotoGP ketujuhnya ini, berbagi wawasan tentang berbagai topik, baik yang berkaitan dengan olahraga maupun kehidupan pribadinya. Di usia 32 tahun, Marquez tiba di Qatar dengan cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan iklim panas, menikmati waktu bersama pasangannya di ibu kota, dan mempersiapkan diri untuk balapan di Losail. Setelah mengalami kegagalan di Austin, di mana ia terjatuh saat memimpin balapan, Marquez harus bangkit kembali untuk balapan mendatang dengan semangat baru.
Dalam suasana santai di taman hotel Ritz Carlton, Marquez terlihat tenang dan rileks, mengalir dengan minat dalam setiap percakapan, baik yang terkait dengan balapan maupun hal-hal pribadi. Melalui wawancara tersebut, Marquez berbicara tentang bagaimana ia mengatasi rasa frustrasi setelah kegagalan di lintasan dan bagaimana cedera yang pernah dialaminya membuatnya lebih menghargai kesulitan yang dihadapinya di luar sirkuit.
Menyusul situasi persaingan dengan sang adik di trek balapan dan hubungan erat yang mereka bangun, Marquez juga membagikan bagaimana persaingan di lintasan telah mendekatkan mereka. Dan tidak ketinggalan, Marquez juga berbicara tentang hubungannya dengan motor, bagaimana ia merasa terhubung dan seperti kesurupan saat berada di atas motornya.
Melalui wawancara ini, Marquez tidak hanya berbagi cerita tentang kehidupan di balik layar MotoGP, namun juga memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana ia menghadapi tantangan dan kesulitan. Bersama Oriol Puigdemont, editor MotoGP Motorsport.com, Marquez membawa para pembaca ke dalam pikiran dan hatinya sebagai seorang pembalap yang berjuang untuk meraih gelar juara.
