Pada Rabu, 16 April 2025, polisi Korea Selatan kembali melakukan penggerebekan di kantor mantan Presiden Yoon Suk-yeol sebagai bagian dari penyelidikan kriminal terhadap kepala negara yang sudah dimakzulkan. Penggeledahan yang dilakukan polisi dilengkapi dengan surat perintah penggeledahan dan penyitaan. Selama penggeledahan, polisi menyita server telepon terenkripsi dan juga menggeledah kantor pengawal Presiden Yoon serta rumah kepala keamanannya. Tidak hanya itu, aksi penggeledahan di kantor pengawal Presiden juga bertujuan untuk menyelidiki dugaan menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan.
Sebelumnya, Yoon Suk-yeol telah bersembunyi di kompleks kantor kepresidenan selama Januari. Ia dilindungi oleh anggota Pengawal Keamanan Presiden yang setia kepadanya. Saat itu, para paspampres bahkan memasang kawat berduri dan barikade di sekitar kompleks. Polisi harus menggunakan tangga dan memanjat tembok pembatas untuk mencapai gedung utama. Selain itu, dalam penggeledahan itu, polisi berhasil mengamankan rekaman CCTV dari kantor kepresidenan.
Yoon Suk-yeol sendiri telah menghadiri sidang pidananya atas tuduhan pemberontakan pada Senin, 14 April 2025, namun ia membantah melakukan pemberontakan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 21 April 2025 dan diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan. Seluruh proses hukum ini akan terus diikuti oleh publik untuk melihat perkembangan terbaru terkait kasus Yoon Suk-yeol. Semua informasi terbaru terkait perkembangan kasus ini bisa diakses secara online.