Para pembalap MotoGP terkemuka menyatakan dukungannya terhadap keberlangsungan aturan tekanan ban yang kontroversial saat ini hingga 2027. Masalah ini mencuat pada balapan terakhir di Qatar, ketika Maverick Vinales dikenakan penalti karena tekanan ban di bawah batas yang ditetapkan oleh Michelin. Meskipun banyak pengamat tidak setuju dengan aturan ini, empat pembalap terkemuka dalam klasemen menyatakan bahwa aturan tersebut harus dipertahankan untuk keselamatan dan keadilan.
Marc Marquez dan Franco Morbidelli mendukung kepatuhan terhadap aturan tekanan ban demi keselamatan pengendara dan menekankan pentingnya mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemasok ban. Meskipun demikian, Marquez menyarankan perubahan terkait persentase lap agar tim tidak terbebani dengan aspek teknis yang kompleks dalam mengelola tekanan ban. Bersama dengan adiknya, Alex Marquez, para pembalap menekankan keadilan aturan dan pentingnya detail teknis dalam persaingan.
Francesco Bagnaia juga menegaskan pentingnya mematuhi aturan tekanan ban untuk keselamatan dan konsistensi performa. Vinales sendiri menegaskan bahwa penalti yang diterimanya di Qatar tidak akan memengaruhi semangatnya. Dikarenakan masalah tekanan ban yang dihadapi oleh banyak pembalap selama balapan, hal ini menunjukkan pentingnya mematuhi peraturan untuk menghindari gangguan teknis yang bisa berdampak pada hasil balapan.
Dengan demikian, meskipun aturan tekanan ban saat ini masih menuai pro dan kontra, para pembalap utama MotoGP setuju untuk tetap mematuhi aturan tersebut hingga pergantian pemasok ban pada musim 2027. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen para pembalap dan tim dalam menjaga keselamatan dan keadilan dalam kompetisi MotoGP.