Marc Marquez tidak berhasil sebagai favorit di MotoGP Spanyol pekan lalu, kembali pulang tanpa kemenangan seperti yang dialaminya sebelumnya di Austin. Insiden di balapan di Amerika Serikat dijelaskan dengan cepat oleh Marquez, yang berbeda dengan kecelakaan di Jerez. Pembalap itu merasa bingung dengan situasi tersebut, mungkin karena perubahan perilaku motor Desmosedici GP25 saat melintasi udara kotor di belakang motor lain, sesuai dengan penjelasan Francesco Bagnaia. Kegagalan tersebut membuat Marquez terserang dampaknya, yang membuatnya menyadari bahwa dia tidak boleh melakukan kesalahan jika ingin merebut gelar juara dunia kesembilan.
Ducati meraih kemenangan ke-22 secara beruntun, menyamai rekor sepanjang masa yang dipegang oleh Honda sejak tahun 1997 dan 1998 kelas 500 cc. Alex Marquez menjadi penentu kemenangan tersebut, meninggalkan Jerez dengan kemenangan pertamanya sejak terjun ke MotoGP. Kemenangan ini juga membuatnya memimpin klasemen pembalap dengan hanya selisih satu poin dari kakaknya, Marc, yang berhasil finis di posisi ke-12.
CEO Ducati, Claudio Domenicali, turut hadir di lintasan Andalusia untuk memperingati keberhasilan pabrik Borgo Panigale dalam MotoGP. Domenicali merasa pencapaian ini sebagai hasil dari kerja keras dan dedikasi tim. Namun, dirinya juga menyadari bahwa persaingan semakin ketat, dengan merek lain, seperti Fabio Quartararo, semakin menunjukkan kekuatan mereka.
Dalam penjelasannya, Domenicali juga mengomentari kecelakaan Marquez, menyatakan bahwa pembalap Spanyol tersebut terkadang terlalu percaya diri. Meskipun begitu, dia tetap mengakui kemampuan Marquez yang luar biasa. Selain itu, pembalap Italia itu juga membahas kinerja Bagnaia, yang masih merasa kurang percaya diri dengan motor yang dipilihnya untuk musim ini.
Domenicali juga tidak terkejut dengan kemenangan Alex Marquez, mengakui bahwa pembalap tersebut telah menunjukkan performa luar biasa sejak awal. Menjawab pertanyaan mengenai kemenangan beruntun di balapan berikutnya, Domenicali menjelaskan bahwa timnya ingin tetap realistis dan fokus pada kejujuran dan kerja keras.Ø¥consequently, di balapan selanjutnya di Le Mans, tim Ducati berharap untuk berlaga dengan semangat yang sama dan melihat hasilnya nanti.