Lewis Hamilton tidak akan membiarkan awal Formula 1 2025 yang mengecewakan, mengaburkan optimismenya akan prestasi yang dapat diraih dengan Ferrari. Pembalap veteran ini membuat langkah mengejutkan dengan pindah ke Scuderia setelah sukses bersama Mercedes selama 12 tahun. Meskipun meraih kemenangan di Sprint Race Shanghai, Hamilton menghadapi awal yang mengecewakan di Ferrari dengan berada di peringkat ketujuh dalam klasemen setelah enam putaran tanpa naik podium. Performanya di F1 GP Miami juga menunjukkan tantangan, di mana ia finis ketiga dalam sprint namun hanya kedelapan dalam balapan utama setelah masalah kualifikasi.
Meski menghadapi kendala, Hamilton tetap merasa optimis dengan performa mobil Ferrari. Namun, permasalahan yang tidak dipecahkan sejak seri Cina mempengaruhi performa mereka. Saat Leclerc juga mengalami musim yang sulit, Hamilton berharap untuk memperbaiki performa timnya dalam balapan selanjutnya. Meskipun mengaku bahwa performa mobil belum optimal, Leclerc tetap bertekad untuk mengatasi masalah dan berharap hasil lebih baik di Imola.
Leclerc juga merasa bahwa balapan kandangnya di Monaco akan menjadi tantangan besar, tetapi masih berharap bisa meraih hasil yang memuaskan. Meskipun menghadapi kesulitan, baik Hamilton maupun Leclerc tetap optimis untuk mengejar performa terbaik mereka dalam balapan-bapakan selanjutnya. Sehingga, peningkatan performa mendatang menjadi fokus utama bagi Ferrari untuk mencapai hasil yang diharapkan.