Audi Siap Tampil Beda dengan Struktur Tim F1 Baru

Sauber saat ini berada di peringkat terakhir dalam klasemen konstruktor F1 setelah mengumpulkan hanya enam poin di Grand Prix Australia. Tim ini sedang mengalami kekosongan dengan Nico Hulkenberg dan Gabriel Bortoleto hingga Monako, dengan ambisi jangka pendek untuk masuk ke posisi 10 besar dan meraih poin secara teratur. Saat merayakan GP ke-600 di Imola, Sauber telah menempuh perjalanan panjang sejak debutnya pada 1993 di Afrika Selatan bersama Karl Wendlinger dan JJ Lehto. Keikutsertaan Sauber dalam F1 akan bergabung dengan Audi pada tahun 2026, yang mengubah DNA tim tersebut. Mattia Binotto, CEO tim, menghadapi tantangan sulit dalam membawa Sauber menuju masa depan yang lebih cerah.

Binotto menerima tantangan ini dengan optimisme dan tekad yang kuat. Dia percaya bahwa bersama Audi, Sauber akan mampu mencapai tujuan bersama secara sukses. Tim ini sedang bertransisi dari Sauber ke Audi, dengan rencana yang solid untuk mengelolanya dengan kesuksesan. Audi adalah perusahaan yang terbiasa menang di berbagai kelas balap, dan Binotto berharap bisa menemukan kunci sukses yang tepat untuk mempersingkat periode transisi mereka. Saat mendiskusikan prioritas pembangunan, Binotto menekankan perlunya memperluas fasilitas tim, meningkatkan staf, serta membangun simulator baru untuk mendukung perkembangan Sauber secara efektif.

Keunggulan yang dimiliki Sauber adalah lokasinya di Swiss, yang menawarkan kualitas hidup tinggi dan lingkungan keluarga yang baik. Binotto percaya bahwa daya tarik Swiss bisa menjadi keunggulan kompetitif bagi timnya. Saat berbicara tentang masa depan, Binotto optimis bahwa Sauber-nya bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun ke depan, menjadikannya sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia F1. Dengan peralihan teknologi dan regulasi baru yang akan datang, Binotto yakin Sauber akan mampu menyesuaikan diri dengan baik dan tetap bersaing dengan kompetitor-kompetitornya di lintasan balap.

Source link