Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, memenangkan medali emas dalam IFSC Climbing World Cup 2025 di Denver, Amerika Serikat. Ia mencatatkan waktu tercepat, 4,83 detik, pada babak kualifikasi sebelum cuaca ekstrem memaksa penundaan pertandingan. Kiromal dinobatkan sebagai juara berdasarkan hasil babak kualifikasi yang telah selesai. Prestasi ini tidak hanya memperkuat reputasinya sebagai salah satu pemanjat tercepat dunia tetapi juga sebagai kebanggaan bagi Indonesia di kancah olahraga internasional.
Kiromal Katibin, atau Kiki, lahir di Batang, Jawa Tengah, pada 21 Agustus 2000. Kiki mulai tertarik dengan panjat tebing pada usia tujuh tahun dan sejak itu, ia aktif berlatih dan mengikuti kompetisi. Prestasinya mulai diperhitungkan sejak meraih medali pertamanya pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tahun 2011. Dari sinilah, karirnya terus menanjak, seiring dengan berbagai prestasi yang diraih di level nasional dan internasional.
Pada tahun 2018, Kiki mulai mencoba peruntungannya di ajang internasional dan berhasil meraih medali emas di Asian Youth Championship di Chongqing, Tiongkok. Julukan “Spider-Man Indonesia” mulai melekat pada dirinya karena kecepatan dan ketangkasannya dalam memanjat. Ia terus memperoleh berbagai prestasi di berbagai kompetisi internasional, termasuk IFSC Climbing World Cup di berbagai negara.
Prestasi terbarunya dalam IFSC Climbing World Cup 2025 di Denver, Amerika Serikat, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet panjat tebing terbaik di dunia. Kiki tidak hanya membawa pulang medali emas untuk Indonesia namun juga melanjutkan tradisi keberhasilannya dalam berbagai kompetisi. Dengan berbagai pencapaian di dunia olahraga global, Kiromal Katibin telah membawa nama Indonesia dengan gemilang di kancah internasional.