Max Verstappen, pembalap Formula 1 yang sangat dihormati, kerap mendapat pujian atas prestasinya yang gemilang selama empat tahun terakhir. Bakat alaminya dalam balapan tak perlu diragukan lagi, dengan manuver menyalip yang sulit dan kemenangan memukau. Namun, di balik sorotan ini terdapat sisi gelap dari Verstappen yang tidak selalu diperhatikan oleh banyak orang.
Pada suatu perlombaan, Verstappen diinstruksikan untuk menyerahkan posisinya kepada pembalap lain, George Russell. Namun, tindakan yang dilakukannya justru kontroversial, dengan sengaja melambatkan lajunya untuk kemudian menabrak Russell. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang perilaku sportif dan disiplin Verstappen dalam balapan.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama terjadi, di mana aksi kasar dan niat jahat Verstappen terhadap lawan-lawannya telah terlihat beberapa kali sebelumnya. Tindakan luar biasa dan kurang sportif seperti menguji rem Lewis Hamilton atau menabrak lawan dengan sengaja telah mencoreng rekam jejaknya sebagai pembalap elit.
Meskipun para hakim balapan dan penyelenggara balapan secara sporadis memberikan sanksi kepada Verstappen, namun beberapa kasus tindakan yang meragukan tersebut kerap luput dari sanksi yang sesuai. Tidak adanya konsistensi dalam menilai tindakan tegas Verstappen telah menimbulkan kontroversi terkait perilakunya di lintasan F1.
Dengan berbagai kasus kecelakaan dan tindakan tidak sportif yang telah terjadi, masalah Verstappen menjadi perhatian serius bagi dunia balap mobil F1. Tindakan tidak sportif yang sengaja merugikan lawan-lawannya tidak boleh dilepaskan begitu saja. Pihak berwenang perlu bertindak tegas untuk memberikan sanksi yang sesuai agar etika dan disiplin balapan tetap terjaga di level tertinggi.
