Franco Morbidelli, pembalap Tim Balap VR46, tampil dengan penampilan yang memukau dalam dua balapan terakhir di Silverstone dan Aragon. Meskipun menempati urutan kelima, Morbidelli merasakan kekecewaan karena yakin bahwa ia bisa meraih hasil yang lebih baik. Analisis Morbidelli mengungkap paradoks di mana kemajuan saat putaran kering sebenarnya menghambat penampilannya dalam balapan. Pada awal balapan, Morbidelli terlihat kesulitan mempertahankan posisi di grup terdepan, terutama saat harus bersaing dengan Ducati dan KTM yang melesat di depannya. Duel dengan pembalap Spanyol, FermÃn Aldeguer, yang membuat debut MotoGP tahun ini, menjadi salah satu momen menegangkan dalam balapan dan berhasil dimenangkan oleh Morbidelli.
Morbidelli mengakui kesulitan yang dialaminya dalam dua balapan tersebut, terutama pada tahap awal di mana ia kesulitan mendapatkan kecepatan yang diinginkan. Walaupun mengambil risiko sebanyak tiga kali, Morbidelli merasa senang bisa menyelesaikan balapan dan meraih posisi kelima. Ia mengakui bahwa harapan untuk performa yang lebih baik setelah kualifikasi tidak terwujud karena kecepatan di dry lap tidak konsisten dengan kecepatan saat balapan. Menurut Morbidelli, kesulitan di awal balapan dan beberapa momen kritis membuatnya tidak bisa bersaing memperebutkan posisi yang lebih baik. Meskipun demikian, Morbidelli tetap bersemangat dan optimis untuk mengevaluasi penampilannya dalam balapan selanjutnya.