Formula E menuju ke balapan penutup musim 2025 di London E-Prix akhir pekan ini. Di balik layar, pasar kategori serba listrik sedang panas, terutama dengan kedatangan Gen4. Banyak perubahan susunan pembalap dan tim diperkirakan terjadi untuk kejuaraan berikutnya. Salah satu isu menarik adalah masa depan tim di bawah grup Stellantis. PSA, yang sekarang menjadi bagian dari Stellantis, adalah pabrikan besar pertama yang masuk ke Formula E dengan merek DS yang berorientasi pada identitas listrik. DS telah sukses dalam kategori ini, bahkan memenangi beberapa gelar di era Gen2 bersama dengan pembalap Jean-Eric Vergne dan Antonio Felix da Costa.
Formula E tidak hanya relevan secara teknologi untuk jalan raya, tetapi juga berkelanjutan secara ekonomi. Meskipun Stellantis tidak secara langsung memiliki lisensi Formula E, mereka selalu bermitra dengan tim yang sudah beroperasi, seperti Virgin, Techeetah, Penske, dan Venturi. Dalam Gen4, perombakan besar-besaran di grup ini telah diantisipasi, dengan kemungkinan perubahan tim dan entri baru untuk memberikan sentuhan baru pada merek-merek yang terlibat.
Meskipun Maserati telah mengkonfirmasi komitmennya untuk Gen4, kemungkinan besar merek ini akan keluar dari Formula E. Sebaliknya, merek lain di bawah Stellantis, seperti Citroen atau Opel, mungkin akan mengambil alih. Stellantis telah memulai kampanye perekrutan untuk menarik para insinyur ke Prancis, di mana basis pengembangan Powertrain grup PSA berada. Ini merupakan langkah menuju kepemilikan pabrikan dengan lisensi sendiri di Formula E, memberikan Stellantis lebih banyak kebebasan dalam pengelolaan tim dan operasionalnya. Dengan perubahan besar yang diharapkan dalam Gen4, pasar Formula E akan mengalami transformasi yang menarik dalam waktu dekat.