Francesco Bagnaia, pembalap MotoGP Ducati Team yang punya langkah bagus di GP Catalunya walaupun harus start dari posisi terakhir. Ini merupakan penampilan terburuk Bagnaia dalam balapan MotoGP-nya sejauh ini, bahkan lebih lemah dari musim debutnya pada 2019 bersama Pramac.
Menyusul kualifikasi yang kurang memuaskan di Barcelona, dengan Bagnaia start dari posisi ke-21, bos tim Ducati, Davide Tardozzi, pun terkejut melihat pembalap dengan 25 pole position harus berjuang dari belakang. Hal ini menjadi tantangan bagi Bagnaia, yang sempat tersingkir dari 20 besar pada sesi latihan Jumat.
Meskipun meraih posisi keenam di sesi akhir, Bagnaia hanya mampu finis ketujuh dalam balapan sehari kemudian. Begitu pula di sprint race, pembalap Italia itu harus puas di posisi ke-14, sebuah lemah dari kemampuannya.
Namun, di balapan utama, Bagnaia mampu membalas dengan finis di posisi ketujuh setelah melewati perjalanan yang sulit dengan ban belakang yang terbakar. Perbedaan penampilan yang signifikan ini terjadi karena Bagnaia dan tim Ducati memasang swingarm baru pada motornya sebelum balapan.
Meski begitu, dua balapan terakhir ini mengukuhkan tren buruk bagi Bagnaia di musim 2025. Statistik menunjukkan penurunan performa dalam lima balapan terakhir, di mana Bagnaia tidak meraih satu podium pun.
Meskipun demikian, Bagnaia terus berjuang dan mencoba untuk meningkatkan performa. Dall’Igna menyebut bahwa masalah kepercayaan diri Bagnaia, baik dengan motor maupun dirinya sendiri, turut berperan dalam penampilannya yang kurang memuaskan. Di tengah situasi yang membingungkan ini, Bagnaia perlu menemukan kembali kepercayaan diri dan performa terbaiknya.
Dengan tantangan yang semakin berat, Bagnaia harus bersiap untuk kembali bersaing di sirkuit selanjutnya dan menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya di arena MotoGP. Semua pihak berharap bahwa pembalap muda ini bisa kembali menorehkan prestasi terbaiknya dan membawa Ducati ke puncak kelas utama.
