Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus kematian terapis spa berusia 14 tahun di Jakarta Selatan. Kementerian PPPA terus melakukan pemantauan dan mendesak aparat kepolisian untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus tersebut. Identitas terlapor masih dalam tahap penyelidikan, sementara polisi terus melakukan investigasi terkait penyebab kematian korban.
Tim penyidik juga mencari bukti terkait dugaan eksploitasi anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap korban. Jika terbukti, pelaku dapat dijerat dengan hukuman penjara dan denda sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pemberantasan TPPO. Arifah Fauzi juga menyoroti perlunya peran keluarga dalam melindungi anak-anak dari risiko eksploitasi dan kekerasan.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap segala bentuk kekerasan dan eksploitasi anak, terutama di sektor-sektor rentan seperti hiburan, spa, dan pekerjaan rumah tangga. Kementerian PPPA terus memantau kasus ini dan memastikan keluarga korban mendapatkan keadilan dan kepastian hukum. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau WhatsApp 08111-129-129.
