Pertengkaran antara suami dan istri adalah hal yang lumrah dalam kehidupan pernikahan. Banyak pun memandang pertengkaran sebagai bagian penting yang memperkuat hubungan suami-istri. Namun, penting juga bagi pasangan untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah mereka. Salah satunya adalah dengan cara menegur pasangan jika terjadi kesalahan. Sebagai contoh, menegur suami bisa menjadi tantangan bagi sebagian istri karena mereka harus memperhatikan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukannya. Menurut dr. Aisyah Dahlan, menegur suami sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat, dalam suasana yang tenang, dan tanpa kehadiran orang lain termasuk anak-anak.
Menegur suami di depan orang lain, bahkan di depan anak-anak, bisa menyebabkan dampak negatif pada hubungan, karena psikologi laki-laki tidak suka ditegur di depan umum. Oleh karena itu, penting bagi istri untuk menjadwalkan waktu khusus untuk berbicara dengan suami tentang permasalahan yang dihadapi. Selain itu, penting untuk berbicara langsung pada inti permasalahan tanpa bertele-tele. Diskusi antara suami dan istri sebaiknya tidak berlangsung lebih dari 30 menit agar suami memiliki waktu untuk merenungkan permasalahan dan menemukan solusinya.
Dalam proses menegur suami, penting untuk menggunakan bahasa yang lembut dan penuh pengertian agar tidak melukai perasaannya. Dr. Aisyah Dahlan menyarankan agar istri mengungkapkan perasaannya dengan cara yang sopan dan tidak menyalahkan secara langsung. Dengan begitu, suami akan lebih menerima masukan dan berusaha memperbaiki diri. Penerapan manajemen emosi juga ditekankan dalam peneguran suami agar hubungan tetap harmonis. Oleh karena itu, penting bagi istri untuk menjaga emosi dan memilih kata-kata dengan bijaksana dalam memberikan teguran.












