Penyakit terbesar dari ekonomi Indonesia saat ini adalah aliran kekayaan nasional ke luar negeri. Terlalu banyak hasil ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Kekayaan bagi suatu bangsa sama pentingnya dengan darah bagi tubuh manusia. Saat ini, bangsa Indonesia sedang kehilangan darahnya, dan masalah ini telah terjadi puluhan tahun lamanya. Sejak zaman penjajahan, kekayaan Indonesia terus mengalir ke luar negeri.
Salah satu penyebab utama dari aliran kekayaan ke luar negeri adalah perdagangan internasional. Meskipun catatan neraca ekspor-impor Indonesia menunjukkan adanya surplus perdagangan, namun angka tersebut tidak selalu mencerminkan nilai ekspor yang sebenarnya. Banyak ekspor yang tidak dilaporkan atau salah dilaporkan, yang akibatnya menyebabkan kebocoran ke luar negeri yang mencapai miliaran dolar. Selain itu, banyak uang hasil keuntungan ekspor juga tidak tinggal di dalam negeri. Banyak perusahaan asing yang menghasilkan keuntungan dari ekspor Indonesia, namun uangnya disimpan di luar negeri. Begitu juga dengan sebagian pengusaha Indonesia, yang memindahkan sebagian keuntungan mereka ke luar negeri.
Selain dari sektor perdagangan, jumlah simpanan di bank-bank luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia juga mencapai triliunan rupiah. Jumlah yang cukup besar ini sebenarnya dapat digunakan untuk membiayai usaha-usaha di dalam negeri dan membangun infrastruktur. Namun, uang tersebut tidak digunakan untuk memajukan ekonomi Indonesia. Hal ini membuat kekayaan Indonesia dibawa keluar negeri, dimana bank-bank di negara tetangga memiliki aset yang jauh lebih besar dibandingkan bank Indonesia.
Mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri telah terjadi selama ratusan tahun. Banyak uang keuntungan ekspor yang disimpan di luar negeri, baik milik perusahaan asing maupun milik pengusaha Indonesia. Masalah ini perlu segera diatasi agar kekayaan nasional dapat digunakan untuk membangun ekonomi Indonesia.