Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan intervensi dalam keputusan mengenai gugatan batasan usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang menjadi perhatian publik saat ini. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada upaya campur tangan atau intervensi dalam keputusan tersebut.
Anwar mengungkapkan bahwa dia telah menjadi hakim sejak tahun 1985 dan telah menjalankan tugasnya dengan baik. Dia menyebut bahwa ia telah memegang teguh sumpahnya sebagai hakim dan menjalankan amanah yang ada dalam konstitusi, Undang-Undang Dasar, serta agama yang ada dalam Al-Qur’an.
Anwar juga menjelaskan tentang kisah Usama bin Zayed yang diutus oleh Quraisy untuk meminta Nabi Muhammad melakukan intervensi atau memberikan perlakuan khusus. Nabi Muhammad dalam cerita tersebut tidak menolak atau mengabulkan permohonan tersebut, namun menegaskan bahwa hukum harus tetap berdiri tegak dan tidak boleh diintervensi oleh siapapun.
MK sebelumnya telah menolak gugatan batasan usia calon presiden dan wakil presiden maksimal 70 tahun yang diajukan oleh Rudy Hartono. Menurut MK, pengujian pasal terkait batasan usia tersebut adalah tidak dapat diterima.
Artikel ini telah diedit dan disadur untuk kebutuhan pembelajaran Bahasa Indonesia. Sumber artikel dalam Bahasa Inggris dapat ditemukan di https://www.viva.co.id/berita/nasional/1520977-response-anwar-usman-soal-cawe-cawe-di-mk-saya-jadi-pat-kuat-hukum-dan-amanah
