Rabu, 17 Juli 2024 – 15:08 WIB
Jakarta – Gunung Ibu di Pulau Halmahera Maluku Utara meletus tujuh kali dan mengeluarkan abu sekitar 300 meter – 1,2 kilometer ke udara dari puncak kawah gunung berapi itu, pada Rabu pagi hingga sore, 17 Juli 2024.
Baca Juga :
Weda Bay Nickel Teken MoU Bangun Instalasi Air Bersih di Halmahera Tengah
Kepala Badan Geologi M Wafid, dalam keterangannya di Jakarta Rabu, mengatakan bahwa letusan pertama terjadi pukul 08.08 WIT yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 26 mm dan berlangsung selama 3 menit 38 detik.
Dua letusan kembali terjadi hanya berselisih satu jam dari sebelumnya, kali ini terekam dengan amplitudo maksimum 9 mm yang berlangsung 1 menit 49 detik.
Baca Juga :
Muhaimin Syarif Ditangkap KPK di Banten Usai Tak Mau Penuhi Panggilan
Kemudian sekitar dua jam selanjutnya disusul lagi dengan letusan yang lebih besar. Gunung Ibu melontarkan abu setinggi lebih kurang 1 kilometer – 1,2 kilometer pada pukul 13.00 WIT dan 14.53 WIT. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi lebih kurang 2 menit 32 detik.
Baca Juga :
Tersangka yang Ditangkap KPK Semalam soal Korupsi di Malut Ternyata Eks Ketua DPD Gerindra
Dua aktivitas letusan terakhir teramati pada 15.21 WIT dan 15.43 WIT dengan waktu yang lebih cepat dan singkat.
Petugas posko pemantau Gunung Ibu di Desa Tokuoko mengamati dari rentetan letusan tampak tinggi kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut, timur dan tenggara.
Sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Karena itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Begitupun jika terjadi hujan abu, masyarakat diharapkan selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya gangguan sistem pernafasan.
Gunung Ibu merupakan gunung api yang memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif gunung tersebut masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Desa Sangaji Nyeku, Goin, Tokuoko, Duono, Tuguis, dan Desa Togoreba Sungi di Kabupaten Halmahera Barat merupakan sejumlah permukiman penduduk terdekat dari arah bukaan kawah Gunung Ibu.
Masyarakat di desa-desa tersebut sempat dievakuasi ke tempat pengungsian yang ada di luar desa saat Gunung Ibu berstatus Awas pada dasarian kedua bulan Mei 2024. Namun, beberapa hari lalu mereka sudah diantarkan pulang ke rumah masing-masing oleh pemerintah daerah setempat karena status Gunung Ibu turun menjadi Siaga. (ant)
Halaman Selanjutnya
Petugas posko pemantau Gunung Ibu di Desa Tokuoko mengamati dari rentetan letusan tampak tinggi kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut, timur dan tenggara.