Mobil balap Formula 1 dan Formula E tidak hanya representasi dari kecepatan dan keahlian pembalap, tetapi juga dari dunia teknik dan pengembangannya yang kompleks. Perbedaan mendasar antara kedua kategori ini terletak pada pendekatan pengembangan mobil itu sendiri. Formula 1 memberikan kebebasan desain yang luar biasa kepada tim dalam hal aerodinamika dan sasis, sedangkan di Formula E, fokus utamanya adalah pada pengembangan powertrain karena adanya batasan perangkat keras.
Formula 1 memungkinkan pengembangan konstan pada perangkat keras dan perangkat lunak, dengan peraturan yang memberikan kebebasan kepada tim untuk melakukan pembaruan sepanjang musim. Di sisi lain, di Formula E, pengembangan perangkat keras dibatasi dengan siklus dua tahun, sementara perangkat lunak memiliki kebebasan total. Meskipun demikian, pengembangan perangkat lunak sangat vital dalam meningkatkan efisiensi mobil, terutama dalam hal manajemen energi dan pemulihan energi saat pengereman.
Di Formula E, sistem pengembangan perangkat lunak melibatkan produsen dalam memvalidasi penggunaan yang efektif melalui simulator sebelum diterapkan pada mobil. Tim pelanggan diizinkan untuk melakukan penyesuaian sekitar 10-15% terhadap kode perangkat lunak, yang memainkan peran penting dalam performa mobil. Sementara itu, di Formula 1, mulai 2026, akan diberlakukan peraturan yang memungkinkan produsen untuk menggunakan beberapa versi perangkat lunak yang berbeda selama musim, yang akan menjadi titik fokus dalam manajemen energi dan efisiensi pembangkit daya.
Perkembangan dalam perangkat lunak ini tidak hanya berkaitan dengan peningkatan performa mobil, tetapi juga mencakup manajemen unit daya, oleh karena itu, memiliki perangkat lunak yang efisien dapat membuat perbedaan signifikan dalam hasil balapan. Keseluruhan, pengembangan perangkat lunak dalam dunia balap bukan hanya tentang peningkatan teknis, tetapi juga tentang efisiensi energi dan manajemen daya yang akan memainkan peran kunci dalam masa depan balap.
