Ratusan relawan dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bergotong-royong membersihkan tumbuhan eceng gondok yang menutupi sepanjang lebih dari 5 kilometer permukaan Sungai Bengawan Solo. Para relawan dilengkapi dengan ratusan karung untuk mengumpulkan eceng gondok yang telah melapisi sungai tersebut. Selain itu, petugas juga menggunakan ekskavator dan dump truk untuk mengangkut tumbuhan tersebut.
Koordinator aksi, Rizal Zubad Firdausi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat mengenai masalah ekstensif eceng gondok di tahun ini. Fenomena eceng gondok pada tahun ini tergolong parah, dimulai dari Kecamatan Cepu, Blora hingga Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, aliran Sungai Bengawan Solo tertutupi oleh eceng gondok.
Partisipasi 500 relawan dalam aksi ini bertujuan untuk menarik perhatian pemerintah terhadap masalah lingkungan. Meskipun aksi ini hanya memberikan kontribusi kecil mengingat luasnya hamparan eceng gondok yang mencapai panjang sekitar 23 kilometer, diharapkan dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya permasalahan ini. Para penyelenggara berharap agar masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo juga ikut memperhatikan kondisi ini dan segera mengambil tindakan jika menemui bibit-bibit eceng gondok.
Keberadaan eceng gondok ini diduga disebabkan oleh penutupan pintu air bendung gerak di wilayah hilir selama musim kemarau panjang. Sehingga aliran sungai yang mencapai panjang lebih dari 500 kilometer tidak bisa mengalir dengan semestinya.