Senin, 30 Oktober 2023 – 16:49 WIB
Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, membantah pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut adanya tekanan kekuasaan terhadap beberapa partai politik. Nusron mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM), khususnya Partai Golkar memilih Gibran dalam rangka memberikan kesempatan kepada anak muda.
“Kami memilih Gibran karena memberikan kesempatan kepada anak muda agar memimpin bangsa Indonesia,” kata Nusron dalam keterangannya yang diterima Senin, 30 Oktober 2023.
Nusron menegaskan, partainya memilih Gibran sebagai pendamping Prabowo bukan karena kartu truf. Melainkan karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) hingga Kartu Pra Kerja yang membawa kesejahteraan rakyat.
“Bukan karena ‘kartu truf’ tapi karena Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Pra Kerja, Kartu Anak Sehat, dan kartu lain yang membawa kemanfaatan dan kesejahteraan buat rakyat,” ujar dia.
Lebih jauh, Anggota Komisi VI DPR RI, juga membantah soal pernyataan yang menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak patuh terhadap konsitusi dan rakyat. Ia mengatakan, justru hal itu sebaliknya.
“Justru, Pak Jokowi taat dan patuh kepada konstitusi dan rakyat. Beliau tidak pernah mencalonkan Gibran sebagai calon wapres sebelum ada landasan konstitusionalnya,” lanjut Nusron.
Nusron menilai tidak ada istilah pembangkangan terhadap rakyat. Justru, Presiden Jokowi, katanya, ingin memenuhi panggilan rakyat, bukan panggilan partai.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut adanya tekanan kekuasaan terhadap beberapa partai politik. Bahkan, ia menyebut ada beberapa kartu truf ketua umum partai politik yang sudah dipegang.
Hal itu disebutkan Hasto pasca putusan MK yang memungkinkan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju di Pilpres 2024. Gibran yang sebelumnya kader PDIP akhirnya dipilih menjadi cawapres Prabowo Subianto.