Jumat, 3 November 2023 – 11:48 WIB
Gaza – Dokter Tanpa Batas mengumumkan bahwa lebih dari 20.000 warga Palestina yang terluka masih berada di Jalur Gaza setelah gelombang pertama korban luka dan pasien, pada Rabu 1 November 2023, dipindahkan ke Mesir melalui penyeberangan Rafah.
Pernyataan lembaga tersebut mengatakan bahwa warga Palestina yang terluka memiliki akses terbatas untuk layanan kesehatan akibat pengepungan dan bombardemen yang terus dilakukan oleh pasukan Israel.
Baca Juga:
Jawaban Kamala Harris Saat Ditanya Bantuan Militer AS ke Tel Aviv: Kami Dukung Hak Israel
Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.
Dokter Tanpa Batas menjelaskan sebanyak 22 pegawai mereka dapat meninggalkan Gaza. “Mereka yang ingin meninggalkan Gaza harus diizinkan tanpa ditunda lagi dan tanpa mengurangi hak mereka untuk nantinya kembali ke Gaza,” kata mereka.
Disebutkan pula bahwa mereka menyerukan “gencatan senjata segera”.
Dokter Tanpa Batas menambahkan persediaan medis darurat dan pekerja kemanusiaan harus diizinkan masuk ke Gaza, di mana rumah sakit yang penuh sesak dan sistem kesehatan berisiko hancur total. (Ant/Antara)
Baca Juga:
Bagaimana Cerita Perang Gaza Berimbas pada Kekuatan TNI?
Israel Jatuhkan 18 Ribu Ton Bom ke Gaza, Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima
Sejak memanasnya konflik antara Palestina dan Israel Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Tercatat militer Israel telah menjatuhkan 18 ribu ton bom ke Gaza.
VIVA.co.id
3 November 2023