Sabtu, 18 November 2023 – 07:29 WIB
Yogyakarta – Anies Baswedan gagal menjadi pembicara diskusi di Universitas Gadjah Mada atau UGM, pada Jumat 17 November 2023. Dia seharusnya menjadi pembicara dalam diskusi bertema ‘Finding The Justice Governance Path for the Development of Indonesia: Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Sharing City in Indonesia’ yang digelar di Auditorium MM UGM.
Panitia mengklaim, Anies gagal menjadi pembicara karena adanya larangan dari pihak UGM terkait acara tersebut. Larangan tersebut disertai ancaman akan membubarkan diskusi jika Anies tetap hadir sebagai pembicara.
Muhammad Khalid dari Public Affairs Bersama Indonesia, menceritakan bahwa acara itu digagas sejak 2 pekan lalu. Pihaknya telah sepakat dengan pihak prodi MM FEB UGM untuk meminjam auditorium.
Pada H-2 acara, kata Khalid, selebaran acara berisikan nama-nama pembicara yang di dalamnya ada nama Anies Baswedan disebar panitia di media sosial. Kemudian pada H-1 acara atau Kamis 16 November 2023 ada pesan whatsapp dari pihak pengelola ke panitia. Pesan itu berisi larangan dari Rektorat UGM agar Anies Baswedan tidak dijadikan pembicara dalam diskusi tersebut.
“Ada redaksi bahwa apabila tetap memaksakan seperti itu akan ada yang menertibkan atau bahasa sederhananya dibubarkan,” kata Khalid, Jumat 17 November 2023.
Khalid menunjukkan percakapannya dengan sosok bernama Pak Wija, yang dinamainya sebagai Rektorat. Tangkapan layar percakapan keduanya ini beredar pula di media sosial.
Khalid menyampaikan bahwa setelah larangan itu, pihaknya menjelaskan bahwa acara diskusi publik yang akan dihadiri Anies bukanlah kampanye politik, tetapi merupakan agenda mimbar akademik.
Khalid juga menjelaskan bahwa spanduk acara berukuran besar yang ada gambar Anies sebagai salah satu pembicara juga dilarang dipasang. Alasan Anies tidak boleh menjadi pembicara karena pihak Rektorat UGM menilai sosok Anies merupakan tokoh yang lekat dengan unsur politik.
Pihak panitia telah menerangkan bahwa kehadiran Anies dirasa cocok karena tema diskusi adalah ‘Finding The Justice Governance Path for the Development of Indonesia: Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Sharing City in Indonesia’.
Usai tidak bisa menghadirkan Anies sebagai pembicara, nama Thomas Lembong, Co Captain Timnas Anies-Cak Imin, menjadi penggantinya. Thomas Lembong yang merupakan mantan Menteri Perdagangan RI ini menjadi pembicara virtual dalam diskusi itu.