Kamis, 30 November 2023 – 10:32 WIB
Gaza – Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa kebenaran dari klaim Hamas, yang menyatakan bahwa Kfir Bibas yang berusia 10 bulan, saudara laki-lakinya, dan ibunya telah tewas.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan pada Rabu pagi, 29 November 2023, bahwa Kfir, saudara laki-lakinya yang berusia 4 tahun, Ariel, dan ibu mereka, Shiri, tewas dalam serangan udara Israel. Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari Hamas, mengatakan bahwa mereka tewas dalam serangan udara Israel sebelumnya.
Sementara itu, IDF menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka sedang menilai keakuratan informasi tersebut. Dikatakan bahwa mereka juga telah berbicara dengan kerabat keluarga Bibas.
Beberapa menit setelah klaim Hamas muncul, seorang pejabat senior Israel berharap bahwa klaim tersebut tidak benar. “Saya harap itu tidak benar, dan kami tidak memiliki indikasi bahwa mereka dibunuh,” ucapnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel, Jimmy Miller, sepupu Shiri, mengatakan bahwa IDF telah memberi tahu keluarga tentang klaim Hamas.
Keluarga Bibas kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui klaim terbaru Hamas, menurut pernyataan dari Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang.
Juru bicara kepala IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan awal pekan ini bahwa IDF tidak percaya anak-anak tersebut dan ibu mereka berada di tangan Hamas. Sebab, belum ada pemboman Israel di Gaza sejak gencatan senjata dimulai pada Jumat lalu.
Kfir, Ariel dan Shiri Bibas, dan mungkin ayah mereka Yarden semuanya diculik dari Nir Oz, sebuah kibbutz Israel yang hancur ketika diserang oleh militan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dalam wawancara dengan CNN, Eylon Keshet, memohon pembebasan sepupunya, Yarden, dan seluruh keluarga Bibas. “Mereka tidak seharusnya dibiarkan seperti ini. Itu tidak manusiawi. Ini sangat menakutkan,” kata Keshet yang tampak kesal.
Sambil memegang poster Kfir dan Ariel, ia bertanya: “Apakah ini musuh Hamas? Apakah ini musuh seseorang? Haruskah anak-anak ini dijadikan alat tawar-menawar? Tidak ada pembenaran untuk menggunakannya seperti ini. Kami hanya ingin mereka kembali, sungguh.”
Klaim Hamas muncul ketika para perunding sedang mengupayakan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang kini memasuki hari keenam.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan kepada CNN bahwa Qatar yang telah memainkan peran penting dalam menengahi perjanjian gencatan senjata, sangat optimis akan diumumkannya perpanjangan gencatan senjata.