Mantan pimpinan KPK, Saut Situmorang, telah memberikan komentarnya terkait skandal pemerasan yang diduga dilakukan oleh Ketua KPK non-aktif, Firli Bahuri, yang saat ini diselidiki oleh Polda Metro Jaya. Saut dengan tegas menyatakan bahwa Firli Bahuri tidak berguna.
“Emang dia tidak berguna. Orang berguna itu kan menata dirinya sendiri dulu sebelum menata orang lain,” kata Saut dalam wawancara di Mataram, Lombok, Sabtu, 9 Desember 2023.
Saut menegaskan bahwa Firli, sebagai Ketua KPK, lebih cenderung pada kepentingan pribadi daripada pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Makanya saya bilang, itulah kalau kita sudah membutakan hati kita karena kita punya konflik di dalam diri kita,” ujarnya.
Saut menyindir kasus pemecatan pegawai KPK yang berintegritas saat munculnya Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK. Para pegawai yang dinilai berintegritas dipecat oleh Firli.
“Jika kompetensinya ada, dia tidak akan memecat 57 orang yang terbaik. Saya tahu persis orang-orang itu (mantan pegawai KPK). Mereka adalah orang-orang terbaik, tapi karena dia (Firli) memiliki konflik kepentingan, dianggap mengganggu kepentingan kelompok di negeri ini, maka orang itu harus dibuang dulu,” tegasnya.
Saut juga menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah menyusun program untuk mengembalikan 57 pegawai KPK yang dipecat selama kepemimpinan Firli.
“Anies sudah menyusun program agar orang-orang ini akan dikembalikan. Anies harus berhadapan dengan ribuan variabel yang harus dia selesaikan, seperti sapi, nikel, pupuk, gas, di mana tidak bermasalah di negeri ini,” ujar Saut.
Saut menambahkan bahwa Firli Bahuri tidak memiliki integritas dan kompetensi dalam pemberantasan korupsi, sehingga pada akhirnya terjebak dalam pusaran korupsi itu sendiri.