Pupuk Indonesia telah siap untuk menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 sesuai dengan kebijakan pemerintah. Mereka berkomitmen untuk fokus pada ketepatan waktu penyaluran kepada petani yang terdaftar di e-Alokasi.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menjelaskan bahwa komitmen ini tercermin dalam penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk bersubsidi tahun anggaran 2024 di Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal 12-13 Desember 2023. Sebanyak 1.077 distributor siap mendukung penyaluran pupuk bersubsidi di 2024 dengan memaksimalkan penyaluran sesuai aturan.
Hingga 30 November 2023, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan sebesar 5,71 juta ton atau sekitar 94 persen dari total alokasi sesuai anggaran Pemerintah. Mereka mengimbau seluruh distributor dan jaringan kios pengecer untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
Pupuk Indonesia juga mendorong para distributor dan kios pengecer untuk menerapkan sistem digitalisasi yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh Pupuk Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengawasan dan pemantauan penyaluran secara real-time.
Untuk menjaga integritas, distributor yang memenuhi syarat telah mendaftar melalui Aplikasi DIMAS Pupuk Indonesia. Mereka diharapkan dapat menjalankan komitmen sesuai aturan yang berlaku dengan evaluasi periodik dari Pupuk Indonesia. Lembaga negara seperti Ombudsman RI, Satgassus Pencegahan Korupsi POLRI, dan Kejaksaan Agung RI juga turut menyaksikan dan memberikan arahan.
Pupuk Indonesia didukung oleh fasilitas distribusi seperti pengantongan, distribution center, kapal angkutan laut, armada truk angkutan darat, gudang, dan kios pupuk di penjuru negeri.
Mereka berharap agar para distributor dapat memiliki komitmen penuh untuk melaksanakan penyaluran pupuk subsidi sesuai aturan yang berlaku. Pupuk Indonesia juga akan melakukan evaluasi atas kinerja penyaluran dari masing-masing distributor secara periodik.