Rabu, 17 Januari 2024 – 02:10 WIB
Tel Aviv – Sekitar 50 roket menghantam pemukiman Netivot dan Givolim, Israel, pada Selasa pagi, 16 Januari 2024, menurut laporan Times of Israel. Outlet media tersebut mengklaim roket itu tidak menyebabkan korban jiwa tetapi beberapa kerusakan material terjadi.
“Batalyon Qassam membombardir kota Netivot yang diduduki dengan serangan roket besar-besaran,” kata sayap militer Hamas melalui saluran medianya.
Serangan roket itu terjadi sehari setelah Brigade Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) melancarkan serangan roket besar-besaran ke arah wilayah Israel.
Brigade Quds mengumumkan bahwa mereka menyerang Sderot dan pemukiman di bagian utara dengan serangan roket.
Dilansir dari The Cradle, Selasa, 16 Januari 2024, serangan-serangan ini terjadi ketika Israel berkoar-koar bahwa mereka telah mengalahkan Hamas di Gaza utara.
Tel Aviv juga mengklaim bahwa pasukannya telah menyelesaikan pembongkaran kerangka militer Hamas di Jalur Gaza utara.
Namun, roket terus terbang keluar dari jalur utara Gaza. Pasukan Israel yang tersisa di Gaza utara juga masih menghadapi perlawanan berat.
“Mujahidin kami… menargetkan pengangkut pasukan Zionis (dengan bahan peledak) di utara lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza (Gaza utara),” kata Brigade Qassam pada 16 Januari, tak lama setelah serangan roket di Netivot.
Dalam pidato terakhirnya pada tanggal 14 Januari, juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida membantah klaim Israel bahwa tentara telah berhasil menghancurkan atau merebut gudang senjata dan landasan peluncuran roket.
“Dugaan pencapaian yang diumumkan musuh merupakan ejekan bagi kami. Akan tiba saatnya kami membuktikan bahwa klaim tersebut salah.”
Al-Jazeera mencatat pekan lalu bahwa jika 12 batalyon benar-benar dihancurkan di utara, ini akan menjadi kemenangan strategis yang signifikan bagi Israel dan kerugian yang mungkin tidak dapat diatasi oleh Hamas saat berperang di wilayah lain di Jalur Gaza.
Pada bulan Desember, sumber Brigade Qassam mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa operasi kelompok tersebut memaksa 70 persen pasukan Israel mundur dari Gaza utara ke selatan.
Tentara Israel kini memfokuskan operasi daratnya di Gaza selatan, dan menghadapi perlawanan sengit.
Pertemuan tentara Israel di kota selatan Khan Yunis juga terjadi di bawah tembakan keras dan serangan ledakan pada 16 Januari, menurut saluran media Brigade Qassam.