portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

11 Negara dengan Utang Terendah di Dunia yang Tak Dimiliki oleh Indonesia

11 Negara dengan Utang Terendah di Dunia yang Tak Dimiliki oleh Indonesia

Dunia – Sebuah negara yang bebas dari beban utang memiliki keuntungan ekonomi dan keuangan yang signifikan. Dalam era di mana banyak negara terjerat utang, negara yang tidak memiliki utang menjadi langka dan menarik perhatian. Nah, berikut 11 negara yang tidak memiliki dan negara dengan utang yang sangat rendah di dunia:

Pertama adalah negara Macau. Negara kecil tetangga China ini disebut sebagai salah satu negara yang tak memiliki utang. Menurut Economist Intelligence Unit (EIU), Macau dipercaya menghasilkan USD 40 miliar per tahun di 2013. Jumlah itu naik 19% dari tahun sebelumnya. Macau diketahui dapat menghasilkan Rp574,8 Triliun per tahun. Menurut data IMF, dalam 15 tahun terakhir, jumlah utang pemerintah Makau adalah 0 persen.

Daftar negara dengan utang terendah jatuh pada Brunei Darussalam dengan rasio hutang PDB (produk domestik bruto) sebesar 1.9-2 persen. Ini berarti tingkat hutang Brunei Darussalam sebesar $0 Miliar, berdasarkan data IMF.

Niue merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik Selatan dengan populasi kurang dari 2.000 orang. Pemerintahan di negara ini berdiri sendiri. Niue juga memiliki hubungan bebas dengan Selandia Baru. Negara itu menyediakan Rp201,2 miliar dalam bentuk bantuan dan menangani urusan luar negeri serta pertahanan. Perdana Menteri Toke Talagi mengatakan bahwa Niue telah berhasil melunasi hingga USD 4 juta dan tidak tertarik untuk membuat pinjaman lagi.

Liechtenstein merupakan negara terkecil keempat di Eropa, setelah Kota Vatikan, Monako, dan San Marino. Liechtenstein juga tidak memiliki bandara dan tidak memiliki garis pantai. Bandara terdekatnya bahkan ada di Zurich, atau sekitar satu setengah jam berkendara dari ibu kota. Negara Liechtenstein memiliki ekonomi yang makmur, dengan industri besar termasuk elektronik, manufaktur logam, produk gigi, instrumen optik, dan farmasi. Liechtenstein bebas dari utang publik dengan rasio utang per Produk Domestik Bruto (PDB) 0,5 persen. Sementara belanja publik hanya 20,9 persen dari PDB nasional. Liechtenstein memiliki PDB per kapita USD 165.028, tertinggi kedua di dunia, hanya dilampaui oleh Monako. Dan hampir tidak ada utang nasional.

Singapura adalah salah satu pusat keuangan utama di Asia. Negara ini juga merupakan salah satu negara paling makmur di dunia. Dan semua ini dicapai tanpa harus menanggung utang publik yang berarti. Faktanya, seperti Norwegia, Singapura memiliki lebih banyak aset dibandingkan utang. Artinya, secara de facto pemerintah Singapura tidak mempunyai utang bersih. Singapura adalah wilayah kecil yang merupakan bagian dari Malaysia hingga tahun 1965. Dalam waktu kurang dari setengah abad, Singapura mampu berubah dari negara dunia ketiga menjadi salah satu negara paling makmur di dunia.

Palau merupakan wilayah kepulauan yang memiliki 300 pulau. Negara ini memiliki populasi penduduk yang bisa dibilang sedikit yaitu hanya kurang lebih 21.000 orang saja dengan beragam etnis yang dimiliki oleh negara ini. Tetapi penduduk di negara ini memiliki hidup yang makmur dan sejahtera. Palau terletak di daerah Samudra Pasifik, karena negara ini termasuk kedalam negara oseania maka sumber perekonomian utama mereka ada di sektor wisata pertanian dan perikanan. Ada satu hal yang unik dari negara Palau yaitu sektor tersebut difokuskan untuk usaha budidaya pangan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan negara mereka sendiri.

Swiss adalah negara yang, dalam hampir semua metrik ekonomi dan sosial, merupakan contoh yang patut ditiru. Dengan populasi hampir 9 juta orang, Swiss tidak memiliki sumber daya alam, tidak memiliki akses terhadap laut, namun hampir tidak memiliki utang publik. Swiss terkenal memiliki tata kelola keuangan yang baik, supremasi hukum, stabilitas, dan fokus pada jangka panjang. Dengan utang publik sebesar 42% dari PDB, negara Eropa Tengah ini dikelilingi oleh beberapa negara pengutang terbesar di dunia, seperti Italia dan Perancis.

Dengan utang publik setara dengan 37% produk domestik bruto dan jumlah penduduk 10,5 juta jiwa, Swedia adalah salah satu negara terkaya di Eropa dan tidak memiliki utang ke Bank Dunia. Swedia tidak memiliki sumber daya alam yang terlalu besar, sehingga kemakmurannya bergantung pada pembangunan ekonomi dan industri di negara tersebut. Negara Skandinavia adalah salah satu kasus yang paling menarik. Hal ini karena Swedia mempunyai negara kesejahteraan yang sangat besar dan kebijakan sosial yang sangat baik.

Di sebelah barat Swedia terdapat Norwegia, negara Skandinavia lainnya dengan keuangan publik yang sehat. Dalam kasus Norwegia, utang publik mencapai 41% PDB dan tidak memiliki utang ke luar negeri. Perlu juga dicatat bahwa PDB per kapita Norwegia adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Norwegia selain merupakan negara yang sangat makmur juga memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Cadangan minyak dan gas bumi merupakan sumber pendapatan negara yang sangat besarNamun penting untuk menyadari bahwa pendapatan dari ekstraksi bahan bakar fosil tidak digunakan untuk membiayai pengeluaran saat ini, namun digunakan untuk mendanai dana kekayaan negara. Tujuannya adalah untuk menjamin kesejahteraan warganya di masa depan setelah cadangan tersebut habis. Faktanya, dana kekayaan negara Norwegia lebih besar dibandingkan tingkat utang publik yang ada saat ini. Akibatnya, Norwegia secara de facto tidak memiliki utang bersih.

Denmark adalah negara Skandinavia ketiga yang masuk dalam daftar, dengan utang publik setara dengan 42% PDB, tingkat pembangunan ekonomi yang sangat tinggi, negara kesejahteraan yang sangat baik, dan sumber daya alam yang sangat sedikit.

Estonia memiliki utang publik setara dengan 18% PDB dan tidak memiliki utang luar negeri. Faktanya, Estonia bukan hanya negara sukses yang hampir tidak punya utang, tapi juga salah satu negara terkaya. Selain itu, lintasan pertumbuhan jangka panjangnya juga masih sangat kuat. Dengan jumlah penduduk kurang dari satu setengah juta jiwa, dan tidak memiliki sumber daya alam, Estonia menjadi bagian dari Uni Soviet hingga tahun 1991. Kurang dari tiga dekade kemudian, perekonomiannya sudah lebih kaya dibandingkan banyak negara Barat, termasuk Spanyol dan Italia.

Exit mobile version