Selasa, 19 Maret 2024 – 14:12 WIB
Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melaporkan bahwa laba konsolidasi perusahaan-perusahaan BUMN sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Erick mengatakan bahwa angka laba konsolidasi tersebut sebelum audit, dan masih menunggu hasil perhitungan final yang akan selesai diaudit sekitar Mei 2024 mendatang.
“Erick menjelaskan bahwa laba konsolidasi BUMN pada tahun 2022 mencapai Rp 309 triliun dalam catatan buku, setelah ditambahkan laba buku hasil restrukturisasi Garuda Indonesia sebesar Rp 55,7 triliun. Sehingga secara tunai, besaran laba konsolidasi BUMN di 2022 sebesar Rp 254 triliun.
“Ini memang program restrukturisasi yang telah selesai,” ujarnya.
Erick juga menyampaikan bahwa kinerja positif dalam hal laba ini berdampak pada setoran dividen ke kas negara, yang sudah diterima penuh oleh Kementerian Keuangan dengan nilai Rp 81,2 triliun.
Karenanya, Erick menargetkan setoran dividen tahun 2024 dapat mencapai Rp 85,5 triliun, karena ia yakin akan adanya peningkatan kinerja yang lebih baik di masa depan.
Dia juga menghitung porsi dividen, pajak, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari BUMN ke kas negara. Secara total, kontribusinya mencapai 20 persen dari keseluruhan pendapatan negara.
“Kontribusi total terhadap pendapatan negara dari dividen, pajak, PNBP BUMN ini, sudah mencapai sekitar 20 persen. Jadi dari total pendapatan negara 100 persen, kontribusi kita sekitar 20 persen,” ujarnya.
