portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Pria Berpura-pura Dibegal Karena Takut Diamuk Istri Saat Uang Beli Pupuk Habis Untuk Menyawer Biduan

Rabu, 19 Juni 2024 – 07:46 WIB

VIVA – Seorang pria paruh baya di Trenggalek, Jawa Timur, menciptakan kehebohan dengan membuat laporan palsu kepada aparat kepolisian bahwa dirinya menjadi korban begal di jalan raya di wilayah hukum Polres Trenggalek. Pria tersebut kemudian membuat video klarifikasi atas laporan palsunya tersebut dan meminta maaf.

Baca Juga:

Video Lawasnya Saat Manggung Viral, Dewi Perssik Respons Begini

Kasus laporan palsu ini bermula dari pengaduan seorang pria berinisial SN kepada polisi. Dia mengaku menjadi korban begal atau perampokan di Jalan Raya Dongko, Trenggalek, Jawa Timur.

Laporan SN diterima oleh Polsek Dongko yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan pengadu dan penyelidikan atas peristiwa pembegalan.

Baca Juga:

Ayah Membanting Bayinya hingga Tewas di Gowa, Jenazah Korban Dibuang ke Saluran Irigasi

Dari situ, polisi mulai meragukan SN karena keterangannya terkesan beralur dan tidak konsisten. Lebih lagi ketika polisi membawa SN ke lokasi tempat dia mengaku menjadi korban begal.

Polisi tidak menemukan petunjuk apapun terkait peristiwa pembegalan, baik dari saksi maupun petunjuk lainnya.

Baca Juga:

Marion Jola Memberikan Tanggapan Tajam untuk Netizen yang Mengatakan Fuji Aura Maghrib

“Karena ceritanya janggal dan dalam kasus seperti itu, biasanya korban dibawa ke lokasi kejadian. Selama saya di sini (Trenggalek), belum pernah ada kasus pembegalan selain satu kejadian sebelum pemilu kemarin,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin, Selasa, 18 Juni 2024.

Lagi Resepsi Pernikahan, Istri Tinggalkan Suami Gegara Nyawer Biduan

Setelah keterangannya beralur dan tidak ada bukti atau saksi yang mendukung laporan tersebut, SN akhirnya jujur kepada polisi bahwa dia membuat cerita palsu itu karena takut dimarahi oleh istri.

Laporan palsu itu dilakukannya untuk menipu istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk nyawer biduan atau penyanyi tayuban di sejumlah acara perhelatan.

Ternyata SN mengaku kecanduan memberikan uang kepada penyanyi tayuban. Karena begitu asyiknya memberikan uang, SN tidak sadar bahwa uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk sudah habis.

“Dia mengakui bahwa dia menyuap, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuan ini diberikan di beberapa tempat tayuban, keliling. Karena takut, dia kemudian membuat cerita fiktif itu,” katanya.

Akibat perbuatannya, SN ‘dihukum’ untuk membuat pernyataan dan memberikan klarifikasi kepada publik. Video klarifikasi SN kemudian diunggah ke media sosial Instagram Polres Trenggalek untuk memberikan efek jera.

“Kami memberi kesempatan kepada orang tersebut untuk membuat video klarifikasi, karena tindakannya telah membuat ketidaknyamanan di masyarakat,” kata Kasatreskrim

SN memberikan klarifikasi kepada publik dengan pendampingan polisi di Mapolsek Dongko.

Dia meminta maaf kepada publik, karena perbuatannya dianggap membuat kekhawatiran dan mengganggu ketertiban di masyarakat.

“Kami meminta kepada warga di Pringapus dan sekitarnya untuk tidak panik saat melintas di jalur tersebut. Kejadian perampasan itu tidak benar dan tidak pernah terjadi,” katanya

Halaman Selanjutnya

Setelah keterangannya beralur dan tidak ada bukti atau saksi yang mendukung laporan tersebut, SN akhirnya jujur kepada polisi bahwa dia membuat cerita palsu itu karena takut dimarahi oleh istri.

Halaman Selanjutnya