portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Seperti Digigit Oleh Nyamuk Raksasa Terbesar di Bumi

Rabu, 17 Juli 2024 – 08:04 WIB

VIVA – Rekaman telepon pribadi antara Donald Trump dan Robert F. Kennedy Jr. baru-baru ini bocor di media sosial. Video tersebut memberikan insight langsung tentang bagaimana Trump mengalami percobaan pembunuhan yang terjadi pada 13 Juli lalu saat kampanye.

Video tersebut pertama kali dibagikan di platform media sosial X oleh Bobby Kennedy III, putra RFK Jr., sebelum akhirnya dihapus. Dalam video tersebut, Trump terdengar menceritakan percakapannya dengan Presiden Joe Biden setelah insiden penembakan itu dan bagaimana ia berhasil selamat.

“Itu sebenarnya sangat baik,” kata Trump kepada Kennedy seperti yang dikutip dari People pada Rabu, 17 Juli 2024.

“Biden menelepon saya dan bertanya, ‘Bagaimana Anda memilih untuk bergerak ke kanan?'” Trump memutar kepalanya ke kanan tepat sebelum penembak menembaknya, sebuah gerakan yang mungkin menyelamatkan nyawanya dengan hanya menyebabkan cedera di telinganya.

Trump menjawab Biden, “Saya hanya menunjukkan grafik,” dan tidak merasa perlu menjelaskan bahwa grafik itu menunjukkan jumlah imigran yang masuk ke negara.

Trump juga mengatakan kepada Kennedy bahwa cederanya, yang disebabkan oleh peluru, “terasa seperti kena nyamuk terbesar di dunia.” Dia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa penembak menggunakan AR-15, mengatakan “itu senjata besar.”

Dalam wawancara dengan New York Post pada 14 Juli, Trump menyatakan rasa terima kasihnya kepada Secret Service dan menyebut percobaan pembunuhan tersebut sebagai “pengalaman yang sangat surreal.”

“Saya seharusnya tidak berada di sini, saya seharusnya sudah mati,” kata Trump.

Pada 13 Juli, saat Trump berbicara di rapat umum kampanye di Butler County, Pennsylvania, tembakan terjadi. Trump kemudian dibawa dari panggung dengan darah mengalir dari telinganya. Seorang penonton di antara hadirin tewas dan dua lainnya terluka parah.

Pelaku penembakan, yang ditembak mati oleh agen Secret Service, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang Republikan berusia 20 tahun. Motif penembakan tersebut belum diketahui.