Minggu, 11 Agustus 2024 – 19:04 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan rasa prihatin atas kabar mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Respons tersebut disampaikan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyebut situasi politik terkini memberikan pembelajaran berharga bahwa semua pihak harus betul-betul kokoh dan bisa bersatu secara kolektif.
Dia juga menyebut, kekuatan kolektif itu akan membuat semua pihak kuat dalam menghadapi tekanan apapun, termasuk dalam hal ini mampu menghadapi intervensi apapun, bahkan dengan menggunakan hukum sekalipun.
“Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas,” kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024.
Hasto mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar. Ia mengaku langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati Soekarnoputri.
Hasto punya banyak pengalaman bersentuhan secara politik dengan Airlangga. Politikus asal Yogyakarta ini memuji sosok Airlangga sebagai komunikator yang baik.
“Dan membangun kerja sama politik yang baik di dalam, tapi kadang kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKB, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional,” ujarnya.
“Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini [masih masanya] dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami [ini merupakan] suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai,” sambungnya.
Meski demikian, Hasto menegaskan, PDIP tidak akan ikut campur lebih dalam terhadap urusan Partai Golkar. Terlebih setelah Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya.
“Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu,” tandas Hasto.
Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar walau pada Pemilu 2024 suara Golkar naik signifikan. Dalam video yang diterima, Airlangga menjelaskan bahwa dirinya mengundurkan diri untuk menjaga keutuhan Partai Golkar.
Dia menjelaskan, untuk menjaga transisi pemerintahan yang tidak lama lagi akan terjadi, maka dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai ketua umum. Secara resmi, Airlangga mundur pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024.
“Saya Airlangga Hartarto setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirohmanirrohim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebaga Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga, Minggu 11 Agustus.
“Pengunduran ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu 10 Agustus 2024.”