portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Tindak Lanjuti WHO dan PBB Terhadap Wabah Campak di Republik Demokratik Kongo

Tindak Lanjuti WHO dan PBB Terhadap Wabah Campak di Republik Demokratik Kongo

Jumat, 30 Agustus 2024 – 20:33 WIB

Jenewa, VIVA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, melakukan pertemuan penting dengan para pemimpin badan PBB di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada hari Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca Juga :

Hamas dan Israel Setujui Gencatan Senjata 3 Hari untuk Vaksin Polio di Gaza

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah tanggap darurat terhadap wabah mpox yang sedang berlangsung di negara tersebut, khususnya di wilayah timur yang tengah mengalami konflik berkepanjangan.

Dalam pernyataannya melalui platform media sosial X, Tedros menjelaskan bahwa diskusi difokuskan pada pengembangan pendekatan terpadu untuk mengatasi wabah ini. 

Baca Juga :

9 Alasan Kenapa Mpox Sekarang Menyerang Anak

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes

“Kami bertemu dengan kepala badan PBB di DRC untuk membahas tanggapan bersama kita terhadap wabah mpox di seluruh negeri, terutama di wilayah timur yang terkena dampak konflik,” ujar Tedros, dilansir dari Anadolu Ajansi pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Baca Juga :

Apakah Cacar Monyet akan Menjadi Pandemi Global Selanjutnya?

Selama pertemuan, peserta menyepakati beberapa langkah penting untuk mengatasi wabah, yang meliputi peningkatan pengawasan penyakit, peningkatan kesadaran masyarakat, distribusi vaksin.

Tedros mengungkapkan optimisme tentang kemampuan mengendalikan wabah tersebut melalui koordinasi dan tindakan bersama. 

“Kami sepakat bahwa dengan tindakan bersama dan koordinasi yang efektif, kita dapat mengendalikan wabah mpox,” katanya.

Belum lama ini, WHO telah mengklasifikasikan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, menandakan tingkat urgensi yang tinggi dalam penanganannya. 

Penyakit ini telah menyebar ke dua belas negara di kawasan Afrika, dengan lebih dari 15.000 kasus yang diduga telah dilaporkan. 

Republik Demokratik Kongo, yang menjadi episentrum wabah, serta Burundi dan negara-negara Afrika Timur lainnya, dijadwalkan akan segera menerima pasokan vaksin sesuai dengan rencana dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika).

Langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat memitigasi dampak wabah dan membantu negara-negara yang terdampak untuk pulih dari krisis kesehatan ini. 

WHO, bersama dengan badan PBB lainnya, berkomitmen untuk terus mendukung upaya penanggulangan dan memastikan bahwa semua sumber daya yang diperlukan tersedia untuk memerangi mpox secara efektif.

Halaman Selanjutnya

“Kami sepakat bahwa dengan tindakan bersama dan koordinasi yang efektif, kita dapat mengendalikan wabah mpox,” katanya.

Halaman Selanjutnya