portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Polisi Sedang Mencari ‘Dalang’ di Balik Kelompok Misterius yang Menghentikan Diskusi Refly Harun dan Rekan-rekan

Polisi Sedang Mencari ‘Dalang’ di Balik Kelompok Misterius yang Menghentikan Diskusi Refly Harun dan Rekan-rekan

Senin, 30 September 2024 – 00:21 WIB

Jakarta, VIVA – Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy menyatakan bahwa pihaknya masih memperdalam motif dari para pelaku yang membubarkan acara diskusi di Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 28 September 2024. Dia mengatakan bahwa proses investigasi sedang dilakukan.

“Sampai saat ini kita terus akan lakukan investigasi penyelidik motif latar belakang kenapa kok di kelompok ini datang ke sana,” kata Brigjen Djati Wiyoto di Polda Metro Jaya, pada Minggu, 29 September 2024.

Djati mengatakan bahwa polisi juga sedang mencari tahu pihak yang mendorong massa untuk membubarkan diskusi yang dihadiri oleh Refly Harun, Din Syamsudin, dan sejumlah tokoh lainnya. Ia menyatakan bahwa pihak yang menjadi ‘dalang’ dari pergerakan itu harus bertanggung jawab.

“Kenapa kok ini dibubarkan, siapa penggeraknya? Dan, tentu akan kita mintai pertanggungjawaban atas pelanggaran yang tentu mereka bisa terlibat dalam aksi yang terjadi kemarin,” jelas Djati.

Brigjen Djati Wiyoto juga mengungkapkan kronologi pembubaran diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024. Dia menjelaskan bahwa di area hotel dan sekitarnya terdapat sejumlah kegiatan selain diskusi Refly Harun Cs.

Salah satunya adalah unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Cinta Tanah Air. Massa demo meminta agar diskusi di dalam hotel itu dibatalkan. Djati mengatakan bahwa petugas kepolisian juga turut mengamankan agenda tersebut.

“Di situ terjadi juga desak-desakan, saling dorong-mendorong. Mereka akan masuk ke dalam gedung,” kata Djati di Polda Metro Jaya, pada Minggu, 29 September 2024.

Polisi telah berhasil mengamankan lima terduga pelaku yang terlibat dalam kelompok yang membubarkan diskusi secara brutal. Dari lima orang, sudah dua di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, yaitu GW (22) dan FEK (38).

Exit mobile version