Sabtu, 5 Oktober 2024 – 20:34 WIB
Beirut, VIVA – Seorang pemimpin Hamas, bersama istri dan dua putrinya tewas dalam serangan Israel di Lebanon utara, kata kelompok bersenjata Palestina, ketika serangan udara Israel terus berlanjut terhadap kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah di pinggiran selatan Beirut.
Komandan Saeed Attallah Ali dan keluarganya tewas pada hari Sabtu dalam “pemboman Zionis terhadap rumahnya di kamp Beddawi” dekat kota utara Tripoli, kata Hamas.
Dikutip dari Al Jazeerah, serangan itu adalah yang pertama kalinya di daerah tersebut sejak dimulainya perang Gaza setahun yang lalu. Ali telah diidentifikasi sebagai pemimpin sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam.
Israel telah berulang kali menargetkan pejabat Hamas di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan beberapa pemimpin paling senior kelompok tersebut. Hamas mengatakan 18 komandan seniornya telah terbunuh dalam beberapa pekan terakhir. Militer Israel tidak segera mengomentari serangan di dekat kota pelabuhan Tripoli itu.
Israel telah secara tajam memperluas serangannya terhadap Lebanon setelah hampir setahun saling baku tembak dengan Hizbullah. Pertempuran sebagian besar hanya terjadi di wilayah perbatasan Israel-Lebanon, dan terjadi bersamaan dengan perang Israel di Gaza melawan Hamas.
Pada Sabtu pagi, ledakan juga terdengar di pinggiran selatan Beirut. Penduduk di lingkungan Dahiyeh dilaporkan telah diperingatkan oleh Israel sesaat sebelum serangan terjadi, namun tidak jelas berapa banyak warga sipil yang berhasil melarikan diri. Pada hari Jumat, Israel mengatakan pihaknya menargetkan markas intelijen Hizbullah di pinggiran selatan dan sedang menilai dampak yang ditimbulkan setelah serangkaian serangan terhadap tokoh senior kelompok tersebut.
Israel telah melenyapkan sebagian besar pemimpin militer senior Hizbullah, termasuk sekretaris jenderalnya Hassan Nasrallah dalam serangan udara pada tanggal 27 September. Ali Hashem dari Al Jazeera, melaporkan dari Beirut, mengatakan daerah dekat Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut juga terkena dampaknya. “Itu adalah malam yang sibuk seperti beberapa malam pemboman sebelumnya,” kata Hashem. “Untuk saat ini, belum ada kabar dari Hizbullah tentang serangan terbaru dan nasib ketua dewan eksekutifnya.”