Dokter gawat darurat Razan Al-Nahhas di Gaza menghadapi tantangan yang mengharukan saat merawat warga Palestina yang terluka akibat konflik. Ia merasakan emosi dan trauma yang sulit diungkapkan, terutama saat melihat anggota keluarga yang hancur dan jenazah anak-anak. Pemboman Israel secara intens membuat fasilitas medis beroperasi tanpa koordinasi, memaksa Al-Nahhas untuk memilih pasien mana yang bisa diselamatkan. Keterbatasan sumber daya menyulitkan upaya penyelamatan, namun ia merasa berkewajiban memberikan kesaksiannya terkait genosida yang terjadi di Gaza. Meskipun bantuan tersedia, namun jumlahnya masih minim. Hala Rharrit juga mengungkapkan bahwa politisi di Washington cenderung tidak peduli terhadap bukti genosida yang terjadi di Gaza karena lebih mempertimbangkan kepentingan pribadi dan keuangan. (Sumber: VIVA)
“Keadaan Mengerikan Relawan Dokter Gaza: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan”

Read Also
Recommendation for You

Surat yang beredar dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat mengenai…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Ambon, Maluku, membuat heboh media sosial setelah…