Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam mengungkapkan bahwa sebanyak 75 ton ikan budidaya petani Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau telah mati dalam beberapa hari terakhir. Kasus kematian massal jenis ikan nila ini terjadi di beberapa KJA di wilayah Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, dan Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah, serta Lubuak Kandang. Kepala Dinas, Rosva Deswira, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mempengaruhi pembalikan air danau akibat angin kencang. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen rendah di Danau Maninjau sehingga ikan-ikan di KJA kekurangan oksigen dan mati. Dalam upaya mencegah pencemaran danau, petani diminta untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau. Langkah-langkah mitigasi telah diterapkan sebelumnya, termasuk surat edaran tentang prediksi cuaca ekstrem dan upaya pencegahan kematian ikan di KJA.
Penyebab Kematian Ikan Keramba Jaring Apung: Penemuan Menjanjikan

Read Also
Recommendation for You

Surat yang beredar dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat mengenai…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Ambon, Maluku, membuat heboh media sosial setelah…